Unik, Terapi Garam untuk Mengatasi Gangguan Pernapasan

Terapi garam digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan. Terapi ini pada awalnya lebih populer di Ukraina.

"Anak-anak di sana banyak yang pernapasannya terganggu lalu dibawa ke pegunungan yang ada mineral garamnya itu," jelas Direktur Operasional RS Yuho, Fubin Shi saat ditemui di RS Yuho, Jumat (11/3/2016).

Uniknya, ruang terapi garam tersebut dibuat menyerupai goa. Ruang itu dihiasi sejumlah stalaktit yang menggantung di atap dan pilar-pilar berwarna putih seperti layaknya dalam goa.

Cahaya ruangan dibuat tidak terang benderang dengan dominasi warna biru dan dihiasi cahaya warna hijau hingga merah di beberapa sudut.

Di dalam ruangan disebar mineral garam dengan partikel sangat kecil, yaitu di bawah 3 mikron. Mineral garam diambil khusus dari pegunungan tinggi di Ukraina. Daerah pegunungan tersebut diketahui memiliki kandungan mineral 10 kali lipat lebih banyak dari daerah lainnya.

Walau didesain seperti goa, tetapi bagi pasien disediakan kursi untuk duduk di dalam ruangan terapi. Pasien juga leluasa bernapas seperti biasa saja.

Saat bernapas, partikel garam yang sangat kecil akan masuk ke dalam tubuh melalui rongga hidung, ke bronkus, maupun tenggorokan. Manfaat partikel garam itu bisa memperbaiki saluran pernapasan, mengatasi gangguan pernapasan seperti asma, pengeluaran dahak, mengatasi peradangan, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.

"Ini pengobatan tanpa obat. Tanpa efek samping. Jadi, seperti Beijing yang polusinya tinggi, bagus dengan terapi ini," lanjutnya.

Memasuki ruangan ini, Anda harus menggunakan alas kaki steril yang telah disediakan. Anak-anak maupun orang dewasa boleh melakukan terapi ini. Namun, untuk bisa memasuki ruang terapi garam, harus melalui pemeriksaan dokter terlebih dahulu.

Bila sedang demam atau memiliki penyakit menular, tentu tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan ini.

Ada dua ruangan yang disulap menjadi goa. Ruangan pertama bisa diisi dengan 2-3 orang dan ruangan kedua hanya untuk satu atau dua orang. Terapi dilakukan selama 45 menit dan diulang sebanyak 12 kali untuk mendapat hasil maksimal. Satu kali terapi dihargai 400 yuan atau sekitar 800 ribu rupiah. Tertarik mencoba?