Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2016, 09:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Masalah penurunan berat badan, banyak melibatkan teori metabolisme dan cara kerja hormon. Seberapa cepat atau lambatnya metabolisme Anda, memengaruhi seberapa cepat tubuh mampu membakar kalori dan membangun massa otot.

Metabolisme kita juga dipengaruhi oleh kerja hormon-hormon di dalam tubuh. Ada hormon yang bisa meningkatkan nafsu makan, sebaliknya ada yang bisa mengurangi nafsu makan. Pemahaman dan mitos yang salah mengenai hormon dan metabolisme dapat menjadi bencana bagi program diet Anda.

Berikut adalah lima mitos metabolisme yang dapat mengacaukan rencana Anda mendapatkan berat dan bentuk badan yang ideal. 


Mitos 1: Tubuh bisa dengan mudah membakar lemak sekaligus membangun otot pada waktu yang bersamaan.

Bagi mereka yang baru saja rutin menjalankan program latihan atau olahraga dan menggunakan hormon anabolik, membangun otot dan membakar lemak secara bersamaan, itu sulit. Lebih baik fokus kepada salah satu secara bergantian.


Mitos 2: Yang perlu Anda khawatirkan adalah kalori.

Secara langsung, hormon memengaruhi berapa banyak kita makan dan apa yang kita pilih untuk makan. Dengan kata lain, hormon sangat memengaruhi turun naiknya berat badan kita. Tentu saja, kalori juga penting tapi bukan segalanya jika kita bicara tentang diet.

Fokus hanya pada asupan dan pengeluaran kalori adalah kelemahan utama teori tradisional "Kurangi makan dan perbanyak latihan."


Mitos 3: Hormon bekerja sendiri-sendiri, baik itu hormon baik seperti hormon pertumbuhan maupun hormon kortisol atau hormon stres.

Proses metabolisme membutuhkan seluruh hormon untuk saling berkirim pesan mengenai berbagai fungsi masing-masing bagian tubuh kita. Mereka bekerja sebagai satu kesatuan sama halnya seperti konser musikal.

Kerja hormon-hormon di dalam sel tergantung pada kombinasi beragam hormon yang diproduksi oleh tubuh kita. Jadi, hormon tidak bekerja sendiri-sendiri, mereka saling memengaruhi satu sama lain.


Mitos 4: Tidak ada cara yang baik untuk menilai keseimbangan hormon tanpa tes darah.

Tes darah kerap diperlukan untuk mendiagnosa penyakit. Ada teknik lain yang disebut teknik biofeedback yang dapat memberikan indikasi subjektif aktivitas hormon metabolisme dan keseimbangannya.


Mitos 5: Metabolisme orang yang langsing dengan orang yang obesitas bekerja dengan cara yang sama.

Orang yang obesitas dan kelebihan berat badan seringkali memiliki ketidakseimbangan hormon yang berlipatganda. Ini membuat mereka kesulitan mengontrol rasa lapar dan nafsu makan atau berolahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau