Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bergejala, Banyak Orang Tak Sadar Kena Virus Hepatitis

Kompas.com - 09/08/2016, 17:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang bisa disebabkan salah satunya oleh virus. Jika terinfeksi virus hepatitis B dan C, bisa berkembang menjadi penyakit sirosis hati hingga kanker hati. Sayangnya, banyak pasien tak sadar terkena virus hepatitis.

"Sebanyak 95 persen orang dengan hepatitis enggak tahu kalau sakit karena kurangnya kesadaran," ujar Komite Ahli Hepatitis Kementerian Kesehatan Prof. Dr. dr. David Handojo Muljono SpPD, FINASIM, Phd di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

David mengatakan, orang yang terkena virus hepatitis umumnya memang tidak merasakan gejala apa-apa. Virus akan tetap berada dalam tubuh dan setelah puluhan tahun akan merusak hati.

Dulu, penularan virus hepatitis kebanyakan melalui transfusi darah. Namun, kini sebagian besar penularan berasal dari ibu ke anak atau disebut penularan vertikal.

Dokter spesialis anak Hanifah Oswari menambahkan, kasus penularan virus hepatitis B dari ibu hamil ke anaknya juga banyak tak disadari. Seorang ibu yang positif hepatitis B, 95 persen akan menularkan ke bayinya saat melahirkan. Sedangkan, 5 persen bayi tertular saat dalam kandungan.

Meski sudah terinfeksi hepatitis, namun bayi bisa terlihat sehat saja. Pada 10-20 tahun pertama, virus akan menyebabkan peradangan minimal. Kemudian pada 20-40 tahun mulai menjadi kronis aktif dengan peradangan.

Pada kedua kelompok tahun tersebut biasanya tidak akan memunculkan masalah kesehatan yang dirasakan pasien. Setelah 40-60 tahun kemudian barulah terasa masalah serius karena sudah terjadi sirosis maupun kanker hati.

"Hepatitis B ada di sekitar kita tanpa kita sadari. Pada anak-anak juga hampir tidak ada gejala. Gejalanya enggak khas," kata Hanifah.

Ia mengungkapkan, semakin dini seseorang terkena virus hepatitis B, semakin besar kemungkinannya untuk menjadi sirosis maupun kanker hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com