Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Hepatitis Sofosbuvir Generik Sudah Bisa Diakses

Kompas.com - 09/07/2016, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Obat hepatitis C, sofosbuvir, generik kini bisa diakses menyusul keluarnya izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 1 Juli 2016. Karena itu, diharapkan Kementerian Kesehatan memasukkan sofosbuvir ke dalam obat yang ditanggung dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

"Ini kemenangan besar rakyat. Akhirnya, pemerintah mau bersama kita dan memberikan izin edar sofosbuvir generik. Jangan ada lagi yang harus meninggal karena hepatitis C," kata Aditya Wardhana, Juru Bicara Koalisi Obat Murah, di Jakarta, Jumat (8/7).

Dokter-dokter diharap mulai meresepkan obat generik sofosbuvir bagi pasien. Selain rendah efek samping, harganya juga terjangkau dan ada di apotek.

Sejak akhir 2013, sofosbuvir mendapatkan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Sayangnya, harga jual versi paten sangat mahal, 1.000 dollar AS per butir. Artinya, dibutuhkan 84.000 dollar AS atau hampir Rp 1 miliar untuk setiap durasi terapi.

Tahun 2015, versi generik sofosbuvir diproduksi di India dan dapat izin edar. Obat yang dijual seharga 10 dollar AS per butir atau 10 persen dari harga obat versi paten itu menjadi harapan pengidap hepatitis C di dunia.

Dimotori LSM AIDS Coalition (IAC), para pasien hepatitis C membentuk Buyers Club, yang secara kolektif membeli sofosbuvir langsung dari India.

Layanan terapi hepatitis C dengan sofosbuvir sebenarnya sudah dilakukan di RSUP Cipto Mangunkusumo sejak akhir 2015. Beberapa waktu lalu, sebelum izin edar sofosbuvir generik keluar, Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia Samsuridjal Djauzi menyampaikan, sofosbuvir tersedia di RSCM melalui program akses khusus seharga kurang dari 1.000 dollar AS per tiga bulan.

Melalui program akses khusus bagi 1.000 pasien populasi khusus, diharapkan banyak pasien hepatitis C terbantu. Selain pengidap hepatitis C, orang dengan HIV yang koinfeksi dengan hepatitis C termasuk kategori populasi khusus yang bisa mengakses sofosbuvir.

Masalah serius

Hingga kini, hepatitis C masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Diperkirakan ada lebih dari 3 juta penduduk terinfeksi virus hepatitis C. Sebagian baru mengetahui terinfeksi setelah terjadi pengerasan (sirosis) dan kanker hati. Setiap tahun, hepatitis C diperkirakan menyebabkan kematian lebih dari 15.000 penduduk Indonesia.

Di dunia, mereka yang terinfeksi hepatitis C lebih dari 140 juta jiwa. Penyakit ini diperkirakan membunuh lebih dari 500.000 penduduk setiap tahun.

Sejak ditemukannya sofosbuvir, hepatitis C dinilai bukan lagi penyakit menakutkan. Tingkat kesuksesan pengobatan dengan sofosbuvir mencapai 99 persen. Menyusul disetujuinya sofosbuvir oleh BPOM, diharapkan kematian menurun.

Menurut Sindi Putri, staf advokasi Indonesia AIDS Coalition, awalnya pemerintah belum melihat hepatitis C masalah serius. Petisi daring dan unjuk rasa di kantor BPOM dan Kemenkes sempat dilakukan agar sofosbuvir dapat segera diakses pasien hepatitis C. (ADH)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Juli 2016, di halaman 14 dengan judul "Sofosbuvir Generik Sudah Bisa Diakses".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau