Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kulkas Jadi Tempat Terbaik untuk Simpan Makanan?

Kompas.com - 12/08/2016, 08:00 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda termasuk sering membawa bekal makan siang ke kantor, penting untuk memerhatikan penyimpanannya. Menyimpan bekal di laci meja selama beberapa jam, bisa menyebabkan makanan menimbun bakteri yang membuat sakit.

Meskipun Anda tidak dapat mengingat berapa kali Anda meninggalkan bekal makan siang di loker sejak masih sekolah dan tidak pernah terjadi masalah, bukan berarti Anda bisa lolos dari bahaya yang mengancam. Terlebih perkembangan penyakit menjadi begitu mudah akhir-akhir ini.

"Masalah besar adalah bahwa bakteri seperti E. coli, salmonella, dan listeria dapat mulai tumbuh pada makanan yang disimpan berjam-jam pada suhu ruang. Mereka dapat tumbuh sampai ke tingkat di mana mereka benar-benar dapat menyebabkan orang menjadi sakit hingga keracunan," kata Samuel Crowe , seorang ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

"Gejala umum termasuk mual, muntah, kram perut, dan diare, yang dapat muncul dalam 6 sampai 12 jam, atau kadang-kadang bahkan beberapa hari setelah menelan makanan."

CDC memperkirakan bahwa sekitar 48 juta orang sakit akibat makanan yang terkontaminasi bakteri setiap tahun, dari mana 3.000 kasus meninggal dunia.

Bahkan, jika Anda tidak pernah jatuh sakit karena menyimpan makanan terlalu lama, itu tetap tidak layak untuk dilakukan, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan kekebalan tubuh, seperti diabetes, penyakit autoimun, kanker, atau jika Anda berusia lebih dari 65 tahun.

Untuk tetap aman, sandwich, salad, sayuran dan makanan dengan bahan yang mudah rusak lainnya sebaiknya tidak dibiarkan pada suhu kamar selama lebih dari 2 jam.

Sisa makanan juga harus disimpan di kulkas dalam waktu 2 jam. Bila kotak makanan terkena panas, seperti terpapar matahari saat berjalan ke tempat kerja, maka pertumbuhan bakteri dan kuman menjadi lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com