Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2016, 11:11 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Seorang wanita berusia 31 tahun di New England tak kunjung hamil setelah berusaha selama 1,5 tahun. Wanita itu tampak sehat karena rajin berolahraga, tidak merokok, jarang minum alkohol, tidak kelebihan berat badan, dan siklus menstruasinya selalu teratur.

Setelah dilakukan pemeriksaan, menurut dokter, penyebabnya adalah infeksi tuberkulosis genital. Masalah ini jarang terdeteksi sebagai salah satu penyebab infertilitas.

Mulanya, wanita tersebut mengecek masalah kesuburannya ke dokter. Berdasarkan pemeriksaan di rumah sakit, ternyata ada sumbatan di saluran tuba.

Sumbatan di saluran tuba menghalangi sperma bertemu sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Tersumbatnya saluran tuba bisa karena infeksi dan juga endometriosis.

Dokter kemudian menawarkan solusi IVF atau bayi tabung. Jadi, sel sperma dan sel telur dipertemukan di luar rahim. Setelah terbentuk, embrio akan ditanamkan kembali ke dalam rahim. Namun, cara tersebut gagal.

Para dokter di Rumah Sakit Umum Massachusetts akhirnya melakukan uji untuk mengetahui apakah wanita tersebut memiliki infeksi yang mengganggu kesuburan. Hasilnya, wanita itu negatif terinfeksi klamidia dan gonore.

Sementara itu, dalam biopsi endometrium atau lapisan di dalam rahim, ternyata terdapat beberapa granuloma. Granuloma adalah terbentuknya massa jaringan karena infeksi maupun paparan zat asing.

Menurut dokter, penyebab munculnya granuloma adalah infeksi tuberkulosis (TB) pada selaput rahim. Meski demikian, selama ini wanita tersebut tidak pernah menunjukkan gejala tuberkulosis. Pada kebanyakan orang yang sistem kekebalan tubuhnya baik, tuberkulosis di dalam tubuh memang tidak menular dan bergejala.

Dr. Richard Lergo, seorang ahli obstetri dan ginekologi di Penn State University College of Medicine mengatakann, sangat jarang kasus infeksi tuberkulosis dilihat sebagai penyebab infertilitas pada wanita. Selama ini orang berpikir tuberkulosis hanya menjadi penyakit bagi paru-paru.

Dalam sebuah penelitian tahun 2008 terhadap 140 wanita yang sulit hamil di India, sebanyak 25 persen ternyata memiliki tuberkulosis genital. Selain itu, di antara para wanita yang mengalami penyumbatan saluran tuba, 50 persen ternyata terinfeksi tuberkulosis genital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau