Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2016, 19:55 WIB

KOMPAS.com - Bayi baru lahir perlu penjagaan dan kontrol khusus sebab sistem kekebalan tubuhnya yang masih rendah. Hal ini dapat berpotensi pada penyakit pada bayi baru lahir.

Apalagi saat di dalam rahim ibu, bayi cenderung terlindung dari sejumlah penyakit. Namun, Anda bisa mencegah terjadinya penyakit dengan melihat tanda dari bahaya berikut ini.


1.Penyakit kuning

Lebih dari 50% bayi bisa mendapatkan penyakit kuning pada minggu pertama kehidupan. Pada umumnya, kadar bilirubin bayi akan meningkat pada minggu pertama kemudian berangsur menurun.

ASI dapat membantu menyeimbangkan kadar bilirubin. Maka penting bagi ibu untuk melihat kadar bilirubin dalam tubuh bayi. Penyakit kuning yang dibiarkan akan berdampak mengganggu perkembangan bayi.


2.Sistem pencernaan

Bayi baru lahir belum memiliki bakteri atau enzim penernaan yang digunakan untuk memproses bilirubin. Selain itu, sistem pencernaan bayi memang cocok untuk menerima ASI. Maka, masalah pencernaan mungkin terjadi jika ia menerima asupan non-ASI.

Salah satu faktor yang bisa menyembuhkan dari penyakit kuning ialah sistem pencernaan yang dimiliki oleh bayi.

3.Penyakit hemolitik

Penyakit berbahaya yang ini biasanya terjadi karena masalah darah antara ibu dan bayi. Perbedaan rhesus golongan darah ibu dan si kecil menjadi penyebabnya.

Perbedaan ini membuat antibodi ibu yang masuk ke dalam plasenta dapat menyerang sel-sel darah merah bayi baru lahir.

Penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan napas pada bayi. Kondisi ini sebenarnya bisa dideteksi sejak kehamilan dan dapat dikurangi risikonya.

4.Hipotiroid

Penyakit bayi baru lahir ini kadang tidak disadari oleh banyak orang. Jika tidak cepat diatasi, kondisi ini akan menyebabkan masalah seperti masalah perkembangan.

Kekurangan tiroid ini biasanya ditandai dengan bayi jarang menangis dan sembelit. Si kecil butuh penanganan dokter segera jika ia mengalami kondisi ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com