KOMPAS.com - Belakangan ini gym ramai dengan muka-muka baru yang ingin mencapai resolusi tahun baru. Rajin olahraga memang baik tapi jangan lupa untuk punya hari istirahat. Olahraga tiap hari tanpa ada hari istirahat juga tak baik.
Apa yang terjadi ketika tubuh berlatih terlalu keras? Michelle Opperman, direktur Group Fitness for Crunch dan Jan Milano, seorang pelatih kebugaran punya jawabannya. Dampak olahraga terlalu keras ternyata serius, mulai dari dampak fisiologi hingga psikologi parah dan diberi nama overtraining syndrome.
Beginilah yang terjadi pada tubuh ketika kita tak memberi tubuh istirahat setelah berolahraga berat :
1. Cadangan glikogen habis
Opperman dan Milano mengatakan glikogen di tubuh kita berkurang. Glikogen adalah sumber energi tubuh dan sesuatu yang tak boleh habis dari tubuh. Milano mengatakan kekurangan glikogen dapat menyebabkan respon laktat yang rendah. Ini artinya, otot menjadi lelah dengan cepat.
2. Kortikosteroid naik
Kortison dan kortisol (hormon stres) tak baik untuk penurunan berat badan dan bahkan menyebabkan penahanan lemak perut. Milano mengatakan kenaikan kedua hormon ini dapat menekan kekebalan tubuh dengan mencegah reaksi limfosit terhadap antigen sehingga sel-sel kekebalan tubuh tak dapat memerangi penyakit. Latihan berlebihan sama dengan membuat diri jadi mudah sakit.
3. Kerja jantung berlebihan
"Baik detak jantung olahraga maupun detak jantung latihan submaksimal meningkat," kata Milano. Baik-baiklah pada jantung dan jangan paksa jantung bekerja keras.
4. Kinerja memburuk
Opperman mengatakan bila istirahat yang cukup tak dimasukkan dalam program latihan, kinerja (seperti pembentukan otot dan menjadi lebih kuat) justru menurun. Hal ini dikarenakan otot tak memulihkan diri dan meregenerasi.
5. Kehilangan massa otot
Saat olahraga itu otot bekerja keras dan mengalami kerusakan. Tanpa satu hari istirahat tak ada pemulihan otot. Alhasil otot malah berkurang.
6. Merasa tak enak
Sobek kecil di otot yang tak pulih menyebabkan inflamasi dan bengkak. Opperman mengatakan perasaan itu dapat ekstrim dan berhari-hari. Kita pun merasa kelelahan secara fisik selama periode panjang sehingga membuat kita sulit olahraga dan beraktivitas sehari-hari.
7. Mengganggu pikiran
Kelelahan otot bukan hanya terjadi di tubuh. Kelelahan dan stres pun mempengaruhi kesehatan mental."Terjadi penurunan motivasi dan percaya diri. Di sisi lain terjadi peningkatan tensi, depresi dan kemarahan," kata Milano.