Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2017, 10:15 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Setelah susu kunyit, saat ini sedang naik daun kopi jamur. Menurut Four Sigmatic, perusahaan dari Finlandia yang memproduksi produk minuman seperti kopi dan cokelat yang diinfus jamur, minuman ini bakal jadi superfood baru.

Tujuan produksi minuman itu sederhana saja, memudahkan masyarakat mengonsumsi makanan yang berkhasiat sehat.  yang dipilih adalah jamur liar yang sehat.

Tak ada jamur shitake yang terlihat mengapung pada kopi jamur ini. Untuk membuat kopi, Four Sigmatic membuatnya menjadi ekstrak jamur dengan mengisolasi dan mengeringkan bahan kunci pada jamur. Bubuk itu disebut memiliki senyawa sehat dari jamur liar dalam konsentrasi tinggi.

Setelah diuji keamanan dan kualitas, bubuk itu dikombinasikan dengan kopi instan organik menjadi campuran yang siap diberi air panas dan segera dinikmati.

Tetapi mengapa kita perlu menambahkan jamur di kopi, bukannya mencampurnya dengan telur dadar? Four Sigmatic mengatakan, produk mereka meningkatkan manfaat sehat secangkir kopi.

Jamur maitake, misalnya, dikatakan mengatur kadar gula darah, sedangkan jamur chaga mengurangi keasaman kopi sehingga kopi jadi baik untuk lambung. Kedua jamur ini ditemukan pada kopi tersebut.

Menurut ahli gizi Cynthia Sass, klaim itu bukannya tak berdasar. "Ada beberapa riset yang membuktikan jamur maitake mungkin menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 2," katanya.

Chagas dipercaya punya kemampuan mendukung kesehatan organ pencernaan dan mengusir bakteri serta virus.

Tetapi ini tak berarti kita harus mengisi pola makan kita dengan jamur saja. Memang banyak riset mendukung manfaat medis jamur seperti yang sudah dikenal bangsa China kuno berabad-abad silam.

"Penting untuk tahu zat-zat medis termasuk dalam bahan alami dan tanaman. Ini juga punya efek samping dan interaksi dengan obat," jelas Sass.

Ketika kita mengonsumsi obat pengencer darah atau pengontrol diabetes maupun tekanan darah, kita sebaiknya menghindari konsumsi jamur maitake, karena interaksi dengan obat-obatan tersebut berpotensi bahaya untuk kesehatan.

Begitu pula, chagas ditemukan menurunkan kolesterol jahat, menaikkan kolesterol baik dan mengurangi inflamasi pada tikus. Tetapi studi pada tubuh manusia masih kurang.

"Penting untuk dicatat, chagas punya efek mengencerkan darah sehingga tak boleh dikonsumsi menjelang dioperasi," katanya.

Daripada pusing dengan efek medis jamur, lebih baik jika jamur itu dimakan langsung ketimbang mengonsumsi ekstraknya.

"Jamur yang dimakan seperti jamur kancing dan portobello termasuk rendah kalori dan kaya antioksidan," kata Sass.

"Di samping itu jamur tersebut merupakan satu-satunya sumber vitamin D dari tumbuhan. Ini vitamin kunci yang seringkali tak cukup kita dapatkan," katanya.

Vitamin D berkaitan dengan menurunnya risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, osteoporosis dan bahkan kanker.

Untuk mendapatkan kopi jamur yang serupa dengan produksi Four Sigmatic, Sass menyarankan menyerahkannya pada panduan profesional. "Saya tak merekomendasikan untuk membuat kopi jamur sendiri," katanya.

Sebaiknya mengonsumsi jamur dengan khasiat medis, perlu konsultasi pada ahli yang benar-benar paham riwayat kesehatan Anda dan tahu interaksi potensial dengan jamu, suplemen atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau