KOMPAS.com - Saat tekanan pekerjaan muncul, seringkali menikmati segelas kopi menjadi pilihan untuk membantu menenangkan diri. Sayangnya, pilihan itu sebenarnya tak menyehatkan.
"Kafein adalah stimulan yang mendorong tubuh untuk melepaskan hormon stres yang membuat Anda semakin tertekan dan gelisah ketimbang sebelumnya," jelas Dr Marilyn Glenville, ahli gizi dan penulis buku Natural Alternatives to Sugar.
Menghentikan kafein selama Anda mengalami stres atau cemas adalah pilihan terbaik. Namun, bagi Anda yang sudah rutin mengonsumsinya, disarankan untuk kurangi kafein secara bertahap. Pasalnya, kafein bertindak seperti obat, sehingga Anda tidak disarankan untuk berhenti tiba-tiba.
Anda bisa mengalami gejala yang cukup dramatis bila menghentikan kafein secara tiba-tiba, seperti sakit kepala, mual, kelelahan, kram otot dan depresi.
"Untuk meminimalkan efek ini, cobalah mengurangi secara bertahap. Ini jauh lebih baik untuk mengurangi stres perlahan-lahan. Mulailah dengan memotong setengah porsi dari total asupan kopi per hari, dan kemudian secara bertahap beralih tanpa kafein,” lanjut Glenville.
Lalu, Glenville menambahkan, perlahan-lahan ganti dengan minuman lain seperti teh herbal. Walau ada jenis kopi tanpa kafein, idealnya, Anda perlu “menghilangkan” kopi walau tanpa kafein bila ingin meredakan stres.
Pasalnya, kopi mengandung stimulan lainnya, yaitu theobromine dan teofilin, yang juga memiliki efek “penambah” cemas dan stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.