KOMPAS.com - Sejak dulu, susu telah dikenal sebagai minuman benutisi tinggi yang menyehatkan. Maka tak heran, susu seolah menjadi minuman wajib bagi banyak orang, terutama anak-anak.
Melansir SehatQ, susu mengandung kolin, magnesium, vitamin A, riboflavin, vitamin B6, folat, vitamin B12, dan berbagai vitamin lainnya.
Oleh karena itu, minum susu mengandung berbagai manfaat kesehatan seperti:
Sayangnya, tidak semua orang bisa minum susu dengan aman. Beberapa orang yang mengonsumsi susu biasanya mengalami ruam, gatal, pembengkakan, batuk, atau muntah.
Ini terjadi karena susu bisa menyebabkan intoleransi laktosa atau alergi pada sebagian orang.
Lalu, apa itu intoleransi laktosa? Adakah perbedaan antara intoleransi laktosa dan alergi susu?
Intoleransi laktosa
Seseorang yang menderita intoleran laktosa biasanya tidak dapat mencerna laktosa atau gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya.
Melansir laman Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), diperkirakan sekitar 75 persen penduduk dunia mengalami intoleran laktosa.
Intoleransi laktosa disebabkan karena tubuh kekurangan enzim laktase yang diproduksi di usus kecil.
Enzim ini bertugas memecah laktosa menjadi dua bentuk gula yang lebih sederhana, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah.
Laktosa yang tidak tercerna dengan baik akan diteruskan ke usus besar dan kemudian dipecah oleh bakteri sehingga menyebabkan gas berlebih.
Penderita intoleransi laktosa dapat mengalami gejala sebagai berikut:
Kabar baiknya, intoleran laktosa tidak mengancam jiwa dan menyebabkan komplikasi serius.
Hanya saja, penderita intoleran laktosa harus menjaga pola makan, yaitu menjauhi makanan yang berasal dari susu dan produk turunannya.
Tidak ada pengobatan khusus agar tubuh memproduksi lebih banyak enzim laktase, tetapi gejala intoleransi laktosa dapat dikendalikan melalui diet.
Ada beberapa jenis suplemen makanan dengan enzim laktase untuk membantu orang mencerna makanan yang mengandung laktosa.
Namun, FDA belum secara resmi mengevaluasi efektivitas produk-produk ini. Oleh karena itu, kita harus berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi suplemen tersebut.
Alergi susu
Alergi susu adalah respons abnormal terhadap susu dan produk makanan mengandung susu yang disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan.
Orang yang memiliki alergi susu harus benar-benar menghindari makanan yang mengandung susu atau produk turunannya.
Gejala alergi susu pada setiap individu bisa bervariasi dan dapat muncul beberapa menit hingga jam setelah mengonsumsi susu maupun produk yang mengandung susu.
Melansir Hello Sehat, berikut gejala-gejala yang muncul pada penderita alergi susu:
Beda intoleransi laktosa dan alergi susu
Intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu. Penderita intoleran laktosa masih bisa mengonsumsi susu atau produk susu tanpa mengalami gejala-gejala tertentu.
Sementara itu, penderita alergi susu harus benar-benar menghindari susu dan semua makanan yang mengandung susu.
Jika intoleransi laktosa hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, alergi susu bisa mengancam nyawa.
Gejala yang timbul pada alergi susu berhubungan dengan sistem imun karena memang hal tersebut dipicu oleh adanya gangguan pada sistem imun.
Namun, gejala pada intoleransi laktosa berhubungan dengan masalah pencernaan seperti kembung, diare atau konstipasi setelah mengonsumsi susu dan produk yang mengandung susu.
Penyebab dan gejala intoleransi laktosa dan alergi susu sapi berbeda sehingga penanganan keduanya pun berbeda. Oleh sebab itu, penting bagi para orang tua untuk mengenali gejalanya.
https://health.kompas.com/read/2020/01/22/190100368/apa-beda-gejala-intoleransi-laktosa-dan-alergi-susu-