Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Demam Berdarah Dengue atau DBD pada Anak

KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai meningkat. Penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini memang biasanya mengalami peningkatan pada puncak musim hujan bulan Januari hingga Februari.

Pada musim hujan tahun lalu, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 13.000 kasus DBD yang terjadi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, angka kematian akibat DBD mencapai 133 jiwa.

Memasuki puncak musim penghujan tahun ini, tak ada salahnya kita mulai mewaspadai penyakit akibat virus dengue ini.

Gejala umum yang muncul akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini adalah:

  • demam yang mendadak,
  • sakit kepala,
  • ruam, dan
  • nyeri di seluruh tubuh.

Jika gejala tersebut terjadi pada orang dewasa, biasanya akan cepat disadari.

Tapi, bagaimana jika gejala-gejala tersebut terjadi pada anak-anak atau bahkan balita yang masih sulit mengungkapkan yang dirasakan pada tubuh mereka?

Gejala DBD pada anak

Sayangnya, sering kali kasus demam berdarah ringan tidak memiliki gejala yang muncul pada anak-anak dan juga remaja.

Merangkum dari Mayo clinic, ketika gejala muncul anak-anak dan remaja biasanya sudah empat hingga tujuh hari terinfeksi.

Saat itu, gejala yang terlihat seperti berikut ini:

1. Demam lebih dari 40 derajat Celcius mendadak dan tanpa sebab yang jelas
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot, tulang, dan sendi
4. Mual
5. Muntah
6. Rasa sakit di belakang mata
7. Ruam
8. Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
9. Tidak nafsu makan

Jika ciri-ciri di atas muncul pada anak Anda, ada baiknya segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kebanyakan kasus DBD ringan akan berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Meski begitu, keadaan bisa menjadi parah hingga mengancam jiwa.

Pada beberapa kasus, DBD bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Tak hanya itu, trombosit darah juga bisa turun dan menyebabkan sindrom syok dengue.

Sindrom inlilah yang dapat mengancam nyawa seseorang.

Salah satu masa krusial dalam kasus DBD yaitu pada saat demam atau suhu tubuh menunjukkan penurunan. Biasanya, demam akan mulai turun setelah 24 hingga 48 jam.

Siklus ini dikenal sebagai siklus tapal kuda, di mana masa demam turun adalah fase kritis.

Tanda memasuki fase kritis DBD

Tanda dan gejala demam berdarah menjadi berat atau memasuki fase kritis bisa dilihat seperti berikut ini:

1. Nyeri perut parah
2. Muntah terus menerus
3. Pendarahan dari gusi atau hidung
4. Keluar darah dalam urine, feses, atau muntah
5. Bintik merah di bawah kulit yang terlihat seperti memar
6. Sulit bernapas
7. Kulit dingin atau basah
8. Gelisah dan mudah marah

Jangan tunggu sampai gejala DBD parah ini muncul. Ada baiknya, segera periksakan anak Anda ketika gejala DBD ringan terlihat.

https://health.kompas.com/read/2020/01/23/183000868/gejala-demam-berdarah-dengue-atau-dbd-pada-anak

Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke