KOMPAS.com - Perihal cinta memang selalu menyenangkan untuk dibahas. Selalu saja ada cerita menarik dan unik, yang tak jarang membuat kita bahagia sekaligus bersedih.
Meski banyak orang yang tersakiti karena cinta, jatuh cinta ternyata memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Psikiater klinis dari Massachusetts General Hospital, Helen Riess, juga mengatakan demikian.
Ahli jantung dari Anne Arundel medical center, Baran Kilical, mengatakan bahwa jatuh cinta bisa mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari tingkat stres hingga kesehatan jantung.
"Manusia adalah makhluk sosial dan kmelakukan yang terbaik ketika memiliki sistem dukungan sosial yang kuat," ucap Baran Kilical.
Melansir laman Living Healthier Together, berikut empat manfaat jatuh cinta untuk kesehatan:
1. Memperpanjang usia
Riset dalam American Journal of Epidemiology telah membuktikan bahwa ikatan sosial yang kuat bisa memperpanjang usia.
Riset tersebut dilakukan dengan meneliti 5.000 orang dewasa berusia 30 hingga 69 tahun.
Hasil riset mengungpakan bahwa memiliki pernikahan yang kuat dan bahagia membuat seseorang hidup lebih lama daripada mereka yang belum menikah.
Di sisi lain, ikatan sosial yang buruk juga bisa meningkatkan risiko kematian dini hingga dua kali lipat.
“Banyak penelitian berbeda telah mereplikasi temuan ini, terutama pada pria,” kata Dr. Kilical.
Ia mengatakan, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa menikah lebih bermanfaat bagi kesehatan pria daripada kesehatan wanita.
Selain itu, banyak riset yang peningkatan risiko penyakit dan kematian pada orang dengan kuantitas dan kualitas hubungan sosial yang rendah.
“Isolasi sosial adalah faktor risiko utama kematian dari berbagai penyebab pada kedua jenis kelamin,” kata Dr. Kilical.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Menurut ahli, orang yang sudah menikah mengalami penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung dibandingkan dengan pria dan wanita yang belum menikah atau bercerai.
"Satu teori menjelaskan temuan ini dengan mengutip peningkatan fungsi sistem saraf otonom, yang mengontrol fungsi tubuh seperti detak jantung, pada orang yang menikah atau jatuh cinta," kata Dr. Kilical.
Studi menunjukkan cinta, pernikahan dan ikatan sosial yang kuat dapat menyeimbangkan tekanan darah.
Sementara itu, isolasi sosial justru dapat membuat tekanan darah meningkat. Hal yang sama berlaku untuk detak jantung.
Riset 2015 membuktikan orang yang menikah memiliki risiko 14 persen lebih rendah meninggal di rumah sakit setelah serangan jantung.
Mereka juga tak perlu melakukan rawat inap yang relatif singkat daripada mereka yang tidak memiliki pasangan.
3. Menyehatkan paru-paru
Menikah juga dapat membantu melindungi diri dari komplikasi dan kematian akibat pneumonia.
Dibandingkan mereka yang hidup tanpa pasangan, orang yang menikah cenderung tidak memerlukan dukungan ventilator melalui mesin pernapasan, memiliki masa rawat inap yang lebih pendek, dan lebih kecil kemungkinannya berakhir di unit perawatan intensif.
Mereka yang menikah juga memiliki risiko 13 persen lebih rendah untuk meninggal selama dirawat di rumah sakit karena pneumonia.
4. Mengurangi stres
Selain manfaat kesehatan fisik, jatuh cinta juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Cinta, pernikahan, dan kesejahteraan secara keseluruhan mengurangi stres, yang juga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Menurut Dr Kilical, cinta menyebabkan perubahan banyak hormon ermasuk oksitosin, vasopresin, dopamin, serotonin, kortisol, dan testosteron.
Hormon oksitosin dan vasopresin berinteraksi dengan dopamin yang menyebabkan seseorang merasa senang atau bahagia ketika peristiwa-peristiwa positif terjadi, seperti mendapat kenaikan gaji atau jatuh cinta.
Hormon vasopresinjuga membantu mengontrol tekanan darah. Selain itu, hormon stres kortisol menurun saat ktia memiliki hubungan asmara yang baik.
Hormon kortisol mengalami penurunan pada mereka yang memiliki pada banyak manfaat kesehatan.
Lalu, cinta seperti apakah yang bisa memberi manfaat kesehatan?
Banyak sekali orang yang justru menderita karena cinta. Hal ini terjadi karena hubungan asmara yang mereka miliki tidak memiliki ikatan emosional yang kuat.
Melansir Hello sehat, psikiatri dari Universitas Toronto, Brian Baker, mengatakan bahwa sebuah pernikahan atau hubungan asmara akan tetap kuat, meski tidak sering berhubungan seks.
"Ikatan emosional antar pasangan adalah komponen penting untuk mencapai kepuasan dalam sebuah hubungan," ucap dia.
Menurut konselor penikahan Carol Rinkleib Ellison, hubungan yang baik diibaratkan seperti kita membutuhkan rumah untuk pulang dan kembali meningkatkan semangat kita.
Dalam sebuah hubungan, konflik adalah hal yang wajar terjadi. Namun, bukan berarti konflik tersebut harus membuat hubungan berakhir.
"Konflik adalah hal yang wajar, tetapi selesaikan dengan argumen-argumen yang saling membangun," ucap Ellison.
https://health.kompas.com/read/2020/01/24/103000368/4-manfaat-kesehatan-jatuh-cinta-sehatkan-jantung-hingga-kurangi-stres