KOMPAS.com - Penyakit asam urat tidak lagi asing di telinga orang Indonesia. Penyakit yang ditandai dengan rasa nyeri tak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di area persendian ini kerap menghantui orang Indonesia.
Saat asam urat kambuh, pasien pasti merasa terganggu dan menjadi sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Sebenarnya, apakah asam urat itu dan apa yang memicu penyakit ini terjadi?
Melansir Medline Plus, asam urat adalah zat kimia yang dibuat ketika tubuh memecah zat yang disebut purin.
Purin biasanya diproduksi di dalam tubuh dan juga ditemukan di beberapa makanan dan minuman seperti:
Sebagian besar asam urat larut dalam darah dan mengalir ke ginjal, yang kemudian dikeluarkan oleh tubuh lewat urine.
Penyebab
Jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya, asam urat akan menumpuk didalam darah dan membuat sendi terasa sakit.
Tingkat asam urat yang tinggi juga bisa membuat urine dan darah terlalu asam. Penumpukan asam urat dalam tubuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
Asam urat dapat terkumpul dalam tubuh Anda karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya adalah:
Gejala
Melansir SehatQ, gejala asam urat yang muncul pertama kali, umumnya berupa rasa sakit yang teramat sangat, dan pembengkakan di area jempol kaki.
Kondisi ini juga dapat terjadi pada persendian di tubuh bagian bawah lainnya, seperti lutut atau pergelangan kaki.
Umumnya, rasa sakit karena asam urat terjadi di satu area tubuh. Rasa sakit tersebut bisa membuat penderitanya sulit bergerak.
Namun, jika tidak segera ditangani dapat menyebar ke area lainnya seperti lengan, pergelangan tangan, hingga siku.
Secara umum, gejala asam urat dapat berupa:
Gejala dapat bertahan dalam waktu 3 hingga 10 hari.
Setelah itu, sendi yang sakit akan berangsur-angsur kembali normal. Namun, gejala asam urat dapat dirasakan lebih lama apabila perawatan tidak dilakukan sejak awal.
Cara mencegah asam urat
Melansir laman Healthline, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah asam urat datang. Berikut cara tersebut:
1. Hindari makanan manis
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gula juga bisa menjadi penyebab potensial asam urat.
Menurut para ahli, jenis gula yang dapat menyebabkan tinginya risiko asam urat adalah fruktosa. Jenis gula ini sering ditemukan dalam makanan olahan dan minuman kemasan.
Fruktosa diserap lebih cepat oleh tubuh daripada gula dari makanan yang mengandung gula alami.
Hal ini dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan jumlah asam urat yang lebih tinggi.
2. Minum air lebih banyak
Sebagai langkah pencegahan agar asam urat tidak kembali kambuh, Anda disarankan untuk banyak minum air putih sebanyak 2 hingga 4 liter per harinya.
Pasalnya, minum banyak air membantu ginjal membuang asam urat lebih cepat.
3. Hindari alkohol
Minum alkohol bisa membuat Anda lebih dehidrasi yang juga memicu kadar asam urat tinggi.
Hal ini terjadi karena ginjal harus terlebih dahulu menyaring alkohol yang masuk dalam darah daripada asam urat dan limbah lainnya.
Beberapa jenis minuman beralkohol seperti bir juga mengandung banyak purin.
4. Pertahankan berat badan ideal
Kenaikan berat badan dapat meningkatkan kadar asam urat karena sel-sel lemak menghasilkan lebih banyak asam urat daripada sel otot.
Selain itu, berat badan berlebihan dapat mempersulit ginjal untuk menyaring asam urat.
5. Kurangi stres
Stres dapat meningkatkan peradangan. Peradangan dapat memicu tingkat asam urat yang tinggi.
Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu menguragi tingkat stres.
https://health.kompas.com/read/2020/02/21/140600968/asam-urat--penyebab-gejala-dan-cara-mencegahnya