Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proses Terjadinya Kehamilan Setelah Berhubungan Badan

KOMPAS.com - Banyak orang secara sederhana memahami kehamilan pada wanita hanya sebagai dampak dari hubungan badan.

Padahal proses kehamilan nyatanya melalui tahapan yang panjang, rumit, kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Terjadinya kehamilan

Dari sudut pandang medis, kehamilan hanya akan terjadi ketika ada pertemuan antara sperma dan sel telur di tuba falopi yang kemudian tertanam di dalam uterus.

Pertemuan tersebut hanya mungkin terjadi jika seorang wanita sedang dalam masa subur.

Masa subur adalah saat dikeluarkannya sel telur dari ovarin, yang jumlahnya hanya satu atau bisa juga dua tapi jarang.

Peristiwa tersebut umumnya terjadi hanya sekali dalam sebulan, yakni kurang lebih 14 hari sebelum haid datang.

Masa subur pada wanita memang bisa dibilang sangat pendek.

Apabila pada saat itu tidak terjadi pertemuan dengan sel sperma, alhasil wanita harus menunggu bulan berikutnya untuk menghasilkan sel telur yang baru.

Sel telur dan sperma harus sehat

Berbeda dengan sel telur yang dihasilkan wanita, jumlah sperma yang dikeluarkan pria untuk proses pembuahan bisa mencapai jutaan.

Setiap kali ejakulasi, pria diketahui bisa mengeluarkan sperma lebih dari 20 juta. Namun memang, hanya diperlukan satu sperma untuk membuahi sel telur.

Sedangkan sperma yang lainnya akan mati.

Melansir Buku Solusi Sehat Seputar kehamilan (2009) karya dr. Hermawan Wibisono, Sp.OG & Ayu Bulan Febry Kurnia Dewi, S.KM, supaya terjadi pembuahan, sel sperma dan sel telur harus dalam keadaan sehat dan normal.

Definisi sperma normal, yakni bisa dilihat dari bentuknya, mulai dari kepala, leher, sampak ekor.

Sedangkan sel telur yang normal adalah sel telur yang matang (cukup umur).

Mudahnya, sel telur normal bisa dinilai dari siklus haid pada wanita.

Jika siklus haidnya normal dan teratur, kemungkinan sel telurnya juga normal.

Apa yang terjadi setelah sperma dan sel telur bertemu?

Ketika sperma dan sel telur bertemu, keduanya akan melebur atau terjasi pembuahan menjadi zigot.

Setelah itu, zigot akan bekembang menjadi blastosit dan menempel di dalam rahmi.

Setidaknya butuh waktu 6-8 hari sejak sperma dan sel telur bertemu hingga tertanam di dalam rahim tersebut.

Fase sejak bertemunya sel telur dan sel sperma hingga kehamilan berusia 9 minggu disebut fase embrio.

Sedangkan fase berikutnya, calon manusia di dalam rahim disebut janin.

Melansir buku Enjoy Your Pregnancy Moms! (2012) karya Ana Wardatul Jannah, Am.Keb dan dr. Widja Widajaka, Sp.OG, pada umumnya, usia janin dalam kandungan hingga dilahirkan berkisar antara 38-42 minggu.

Namun, tanggal perkiraan persalinan bisa dihitung saat kehamilan berusia 40 minggu.

Apabila di minggu ke-40 ini belum ada tanda-tanda kehamilan, para wanita hamil disarankan tak perlu khawatir atau takut.

Pasalnya, masih ada waktu 2 minggu sampai datang tanda-tanda persalinan normal.

Pada minggu ke-40, janin bisa mencapai bobot 3.500 gram dengan panjang 48-50 cm.

https://health.kompas.com/read/2020/02/25/210700168/proses-terjadinya-kehamilan-setelah-berhubungan-badan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke