KOMPAS.com - Di tengan pandemi virus corona saat ini, banyak informasi yang berkembang di masyarakat terkait cara pengobatan penyakit Covid-19 akibat virus tersebut.
Salah satunya, yakni muncul anggapan antibiotik dapat efektif mencegah dan menangani Covid-19.
Mengenai pendapat itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut melakukan konfirmasi atau memberikan penjelasan berdasarkan fakta.
Melalui laman resminya, pada Seinin (9/3/2020), WHO menyatakan bahwa antibiotik tidak efektif mencegah dan menangani Covid-19.
Hal itu dikarenakan, antibiotik tidak dapat melawan virus, melainkan hanya melawan infeksi bakteri.
Sementara, Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidaklah efektif dikonsumsi untuk mengatasi masalah tersebut.
WHO bahkan menegaskan bahwa antibiotik tidak boleh digunakan sekarang dengan maksud ingin mencegah atau mengobati Covid-19.
Antibiotik hanya boleh digunakan sesuai arahan dokter untuk mengobati infeksi bakteri.
Lalu apa obat Covid-19?
WHO pada saat itu mengonfirmasi, meski obat-obatan barat, tradisional atau buatan sendiri dapat meringankan gejala-gejala Covid-19, obat-obatan yang ada itu belum terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit ini.
WHO pun tidak merekomendasikan tindakan pengobatan mandiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik untuk mencegah atau menyembuhkan Covid-19.
Tetapi, WHO mengungkapkan beberapa obat barat dan tradisional sedang diuji klinis.
WHO berkomitmen akan terus memberikan informasi terbaru seiring tersedianya temuan klinis.
Sementara, orang-orang yang sakit mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala-gejalanya.
Sebagian pasien Covid-19 bisa sembuh karena mendapat perawatan yang tepat untuk setiap gejala yang dialami.
Melansir buku Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Samping (2015) bikinan Drs. Tan Hoan Tjay dan Drs. Kirana Rahardja, antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhkan kuman.
Antibiotik semi-sintetik maupun antibiotik sintetik sama-sama memiliki khasiat antibakteri, bukan antivirus.
Obat ini juga bisa digunakan untuk prevensi infeksi, misalnya pada pembedahan besar.
Secara profilaktik, antibiotik juga bisa diberikan kepada pasien dengan sendi dan klep jantung buatan, termasuk sebelum cabut gigi.
https://health.kompas.com/read/2020/03/23/080100968/antibiotik-tak-efektif-cegah-dan-tangani-virus-corona