KOMPAS.com – Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru yang berasal dari Wuhan, Cina.
Virus tipe zoonosis tersebut selama ini bisa menyebabkan beragam gejala pada induvidu yang terjangkit, seperti:
Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. dr. Yusup Subagio Sutanto, Sp.P (K), menjelaskan virus corona baru dapat mengancam siapa saja, bukan hanya kelompok masyarakat rentan, seperti lanjut usia (lansia).
Menurut dia, seseorang yang berusia kurang dari 60 tahun dan tidak memiliki kondisi medis pun masih sangat mungkin terjangkit Covid-19.
“Semua patut waspada, tapi sama seperti yang diimbau pemerintah, jangan panik,” jelas dr. Yusup saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (4/4/2020).
Dokter Spesialis Paru di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tersebut, menerangkan Covid-19 menyebar terutama dari orang ke orang.
Namun, virus corona baru ini juga bisa menyebar melalui permukaan dan benda mati.
Jadi, apabila seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi, kemudian menyentuh bagian wajah, yakni mulut, hidung, dan mata, maka dia bisa terinfeksi penyakit Covid-19.
“Droplet yang keluar saat orang bersin atau batuk bisa jatuh ke mulut atau hidung orang lain didekatnya. Percikan juga bisa jatuh ke permukaan benda hingga menularkan ke orang lain,” jelas dr. Yusup.
Melihat cara penularan virus corona baru tersebut, dr. Yusup pun memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk meminimalisir terinfeksi Covid-19.
Berikut yang disarankan:
dr. Yusup menegaskan, merokok adalah aktivitas yang dapat meningkatkan risiko seseorang terjangkit virus corona baru.
Bagaimana tidak, menghisap batang rokok tembakau membuat seseorang berulang kali mendekatkan tangan ke mulut. Tindakan itu akhirnya dapat meningkakan risiko perpindakan virus dari tangan ke mulut.
“Padahal yang disarankan kan menjauhkan tangan ke mulut untuk mencegah virus masuk ke dalam tubuh, ini (merokok) malah sengaja mendekatkan,” jelas dia.
Selain itu, dr. Yusup menjelaskan, merokok juga dapat memicu peradangan paru-paru dan mengganggu sistem imun sehingga membuat seseorang menjadi lebih rentan terjangkit virus corona.
“Sudah ada banyak penelitian yang mengungkap bahwa fungsi imun di paru-paru bisa melemah akibat rokok dan merokok bisa memicu peradangan paru,” terang dia.
https://health.kompas.com/read/2020/04/07/080100868/7-cara-minimalkan-risiko-infeksi-virus-corona