Kebanyakan orang mungkin lebih mengenalnya sebagai tanaman penghias kebun.
Tapi ternyata, tanaman ini terbukti menyimpan juga khasiat atau manfaat kesehatan.
Tanaman kumis kucing dapat dikenali sebagai tumbuhan terna, tegak, dan dapat memiliki tinggi hingga 2 meter.
Tanaman ini dinamakan kumis kucing karena ukuran benangsari lebih panjang dari mahkota bunga sehingga menyerupai bentuk kumis kucing.
Tanaman yang memiliki nama latin Orthosipon stamineus (BI.) Miq ini termasuk tumbuhan yang banyak dijumpai di deerah yang bersuhu sedang, termasuk di Indonesia.
Di Tanah Air, tanaman kumis kucing diketahui memiliki tiga varietas, yaitu:
Meski identitas tanaman kumis kucing terletak pada bagian bunga, tapi bagian daunnyalah yang selama ini kerap dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
Untuk memperoleh manfaat kumis kucing, daun biasanya akan dikeringkan terlebih dahulu kemudian diolah menjadi semacam teh kering atau bisa juga dibuat ekstrak unuk dimasukkan ke dalam kapsul.
Manfaat kesehatan kumis kucing
Melansir Buku 100 Top Tanaman Obat Indonesia yang diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes Kemenkes pada 2011, herba tanaman kumis kucing mengandung senyawa kimia atau zat yang bermanfaat bagi tubuh.
Berikut beberapa di antaranya:
Oleh karena kandungan kimia tersebut, tanaman kumis kucing secara umum dapat dimanfaatkan untuk manfaat kesehatan sebagai berikut:
Secara in vitro atau kultur jaringan tanaman, infusa 10 persen daun kumis kucing dapat melarutkan batu ginjlan berkalsium.
Sementara itu, efek diuretik bisa lebih besar jika kumis kucing dikombinasi dengan meniran.
Dalam dunia farmasi, ekstrak meniran bahkan telah teruji secara klinis juga sebagai imunomodulator atau peningkat daya tahan tubuh.
Sedangkan, efektivitas manfaat antihipertensi akan lebih besar jika kumis kucing dikombinasi dengan seledri dan daun salam.
https://health.kompas.com/read/2020/04/19/150100968/6-manfaat-kumis-kucing-obati-encok-hingga-hipertensi