Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Manfaat Potensial Tanaman Porang Bagi Kesehatan

Melansir laman resmi Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, tanaman bernama latin Amorphophallus oncophyllus ini dikenal dengan nama iles-iles, iles kuning, acung, atau acoan.

Tanaman porang sudah sejak lama digunakan. Pada zaman pendudukan Jepang, masyarakat dipaksa mencari tanaman ini ke hutan untuk mencukupi logistik pangan dan industri.

Tanaman porang dulu sempat dianggap sebagai tanaman liar yang tidak bermanfaat karena punya aroma tak sedap.

Namun, tanaman porang kini banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung, mi shirataki, gelatin, sampai konyaku.

Selain itu, tanaman yang jadi komoditas ekspor ini juga bisa digunakan untuk bahan baku pembuatan lem, pelapis antiair, cat, pengisi tablet, pengental, negatif film, pita seluloid, sampai kosmetika.

Di luar manfaat tanaman porang tersebut, porang rupanya menyimpan sejumlah khasiat potensial bagi kesehatan.

Melansir riset Keanekaragaman Iles-iles dan Potensinya Untuk Industri Pangan Fungsional, Kosmetik, dan Bioetanol (2016) oleh Yati Supriati, porang mengandung senyawa glukomanan.

Glukomanan adalah senyawa polisakarida yang punya sifat istimewa dapat membentuk massa kental dalam air dingin dan bisa membentuk gel.

Kandungan senyawa tersebut membuat tanaman porang memiliki manfaat potensial bagi kesehatan, di antaranya:

Tak hanya unggul karena glukomanan, umbi konyaku porang juga rendah kalori, banyak mengandung serat, dan memiliki tujuh macam asam amino esensial.

Tepung konyaku porang kering dapat memiliki komposisi 49-60 persen serat glukomanan, 10-30 persen pati, serta 2-5 persen serat tak larut air.

Konyaku porang juga disebut sebagai bahan pangan alkali, yang bisa menetralkan kadar asam dalam tubuh.

Selain itu, konyaku porang tidak mengandung karbohidrat dan gluten, sehingga cocok bagi pemilik alergi gluten, penderita diabetes, maupun orang yang sedang diet rendah kalori.

Dalam penelitian tersebut, pasien diberi 3,6 gram suplemen konyaku glukomanan per hari.

Dengan penurunan kadar kolesterol jahat dan total dalam darah, risiko penyakit pembuluh darah seperti jantung dan stroke juga ikut menurun.

Hasil pengujian sejenis juga terlihat pada uji konyaku glukomanan tanaman porang pada tikus lab. Tikus yang diberi diet tinggi serat tepung porang, kadar kolesterolnya juga menurun.

Glukomanan dapat meningkatkan tingkat penyerapan nutrisi dalam usus kecil. Sehingga, sensitivitas insulin ikut meningkat.

Hasil penelitian lain menunjukkan, konsumsi suplemen kaya akan serat seperti tanaman porang pada tikus dapat mencegah pembentukan plak di pembuluh darah karena penumpukan kolesterol.

Selain itu, kandungan glikemik objek penelitian bisa turun secara bertahap setelah rutin sarapan dengan biskuit glukomanan. Dampaknya, kadar gula darah lebih terkontrol.

Khasiat porang ini tak hanya bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kanker dan zat prakanker, tapi juga mencegah kanker.

Selain itu, studi juga membuktikan manfaat konyaku glukomanan bisa menurunkan tingkat keganasan tumor dan kanker.

Dalam penelitian ini, sebanyak 30 pasien obesitas menjalani diet rendah kalori 1.200 kkal selama 60 hari ditambah konsumsi glukomana.

Selang empat bulan, bobot berlebih dan tingkat trigliserida tinggi pada pasien obesitas tersebut menurun secara signifikan.

Kendati berat badan turun, hal yang menarik adalah kandungan zat besi, kalsium, tembaga, dan sengnya tidak berubah.

Hasil penelitian menunjukkan, penderita sembelit yang diberi glukomanan selama 10 hari, frekuensi buang air besarnya bisa kembali normal.

Selepas mengetahui sederet manfaat potensial tanaman porang bagi kesehatan, Anda masih mengabaikan tanaman punya bau tak sedap ini?

https://health.kompas.com/read/2020/06/17/140200668/6-manfaat-potensial-tanaman-porang-bagi-kesehatan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke