Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Olahraga Dulu atau Sarapan Dulu, Mana yang Lebih Baik?

Beberapa orang cenderung suka melakukan olahraga ringan terlebih dahulu sebelum sarapan.

Tapi ada juga yang lemas dan tak bisa berolahraga pagi sebelum perutnya terisi sarapan.

Berikut penjelasan olahraga dulu sebelum sarapan dan sarapan dulu sebelum olahraga.

Manfaat olahraga dulu sebelum sarapan

Melansir Live Strong, Academy of Nutrition and Dietetics AS menyebut, sarapan dulu sebelum olahraga intens membuat pencernaan terasa tak nyaman.

Sarapan sebelum olahraga intens membuat perut dipaksa bersaing untuk memperebutkan energi dengan otot.

Jangan heran, jika kardio setelah makan atau dalam kondisi perut penuh bisa bikin kram perut, sakit perut, atau muntah.

Jika Anda sedang menjalankan program diet untuk menurunkan berat badan, olahraga dulu sebelum sarapan bisa membantu untuk membakar lemak lebih banyak.

Menurut studi yang diterbitkan di British Journal of Nutrition, olahraga dalam kondisi perut kosong bisa menginduksi oksidasi lemak lebih tinggi ketimbang olahraga setelah makan.

Studi lain juga membuktikan, manfaat olahraga dulu sebelum sarapan bisa meningkatkan pembakaran lemak sekaligus bisa mengontrol kadar gula darah.

Menurut peneliti, orang yang olahraga sebelum sarapan cenderung menggunakan lemak tubuh dua kali lipat lebih banyak.

Hal itu bisa meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga kadar gula darah lebih terjaga.

Tanda olahraga dalam perut kosong tidak cocok untuk Anda adalah saat olahraga Anda justru kurang bertenaga, pusing, lemas, dan stamina berkurang.

Selain itu, tanda olahraga dalam kondisi perut kosong tak pas untuk Anda adalah serangan rasa lapar datang dan gula darah yang menurun saat olahraga.

Jika Anda termasuk tipe orang yang sarapan dulu sebelum olahraga, pastikan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

Karbohidrat bisa memberikan asupan energi yang penting untuk bekal olahraga.

Pilih jenis karbohidrat dengan indeks glikemik rendah sebelum berolahraga. Misalkan roti gandum, sereal, atau sayur dan buah-buahan.

Dengan memilih asupan dengan indeks glikemik rendah, metabolisme tubuh bisa lebih optimal.

Selain itu, pastikan protein yang dikonsumsi minim lemak tak jenuh.

Makanan tinggi lemak jenuh lambat dicerna dan bisa menghambat pengiriman darah kaya oksigen ke otot.

Namun jangan lupa, pastikan waktunya tepat. Menurut Mayo Clinic, baiknya lakukan olahraga selang tiga jam setelah Anda makan besar.

Jika Anda sarapan dengan camilan atau makanan ringan, berikan jeda satu jam sebelum berolahraga.

Apabila hanya punya waktu lima atau 10 menit waktu sarapan sebelum olahraga, makanlah buah pisang atau apel. Jangan lupa untuk minum cukup cairan.

Hal yang tak kalah penting selain waktu makan sebelum atau sesudah olahraga adalah jenis asupan yang dikonsumsi.

Memilih makanan yang tepat penting untuk menjaga kadar gula darah, memaksimalkan olahraga, dan mempersingkat waktu bagi tubuh pulih setelah olahraga.

Tak hanya minum cukup air putih, setelah olahraga Anda juga perlu mengonsumsi karbohidrat dan protein sehat.

Protein sehat dapat memasok asam amino yang bisa mencegah peradangan dan membantu membangun otot.

American Council on Exercise merekomendasikan perbandingan karbohidrat dan protein adalah 3:1. Asupan ini baik dikonsumsi 30 menit setelah olahraga.

Selain itu soal waktu, preferensi olahraga dulu atau sarapan dulu sangat tergantung dengan jenis dan intensitas olahraga.

Latihan aerobik, latihan angkat beban, dan olahraga untuk mengurangi berat badan lebih efektif memilih opsi olahraga dulu sebelum sarapan.

Jika Anda masih ragu-ragu, ada baiknya konsultasi dengan dokter atau pelatih kebugaran terpercaya. 

https://health.kompas.com/read/2020/07/14/072500768/olahraga-dulu-atau-sarapan-dulu-mana-yang-lebih-baik-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke