Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Baking Soda Bisa Menurunkan Berat Badan?

KOMPAS.com – Tak hanya untuk mengembangkan kue, baking soda diyakini memiliki beberapa manfaat terkait masalah kecantikan.

Baking soda atau soda kue di antaranya dianggap mampu mengangkat kulit mati, menghilangkan bekas jerawat, menghaluskan tumit atau telapak kaki, mengatasi bau ketiak, hingga memutihkan gigi.

Sementara, muncul klaim bahwa baking soda dapat pula dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan.

Beberapa orang berpendapat minum baking soda yang sudah dilarutkan dalam air dan dicampur dengan cuka apel atau sari lemon dapat menurunkan berat badan dengan mudah.

Sedangkan yang lain menyarankan, bahwa hanya berendam di bak mandi berisi air yang telah dicampur dengan baking soda bisa juga menurunkan berat badan.

Apakah Anda percaya atau pernah mencoba cara-cara tersebut? Benarkah baking soda bisa menurunkan berat badan?

Melansir Health Line, memang ada banyak klaim yang menyebut minum baking soda yang dikombinasikan dengan air dan cuka apel atau air perasan lemon bisa sangat efektif membantu menghilangkan lemak di tubuh.

Namun faktanya, tidak ada sains yang mendukung anggapan tersebut.

Soda kue disebut-sebut memiliki efek alkali pada tubuh, yang umumnya diyakini dapat menurunkan berat badan atau mencegah penambahan berat badan. Tapi, teori ini telah berkali-kali dibantah.

Hal itu dikarenakan, tubuh manusia dalam mengontrol tingkat pH menggunakan proses yang diatur secara ketat, dan apa pun makanan yang dikonsumsi hanya memiliki pengaruh kecil untuk menghasilkan lingkungan alkalin yang membantu membakar lemak dan menyerap nutrisi sehat.

Pendapat lain menunjukkan, bahwa menambahkan soda kue ke dalam air mandi akan membantu menurunkan berat badan dengan mengisi kembali kadar magnesium dan sulfat.

Magnesium dan sulfat merupakan nutrisi yang disebut-sebut dapat meningkatkan metabolisme dan menghilangkan racun. Namun, teori ini juga tidak didukung oleh sains.

Soda kue melainkan hanya dapat meredakan sakit perut karena memiliki kemampuan untuk menetralkan asam lambung.

Reaksi kimia ini menghasilkan karbon dioksida, yaitu gas yang dapat menyebabkan seseorang bersendawa.

Meskipun dapat membuat seseorang merasa perutnya lebih ringan, baking soda tetap saja tidak berpengaruh langsung pada pengurangan lemak tubuh.

Mungkin memiliki efek kecil dan tidak langsung pada penurunan berat badan

Melansir Women’s Health, belum ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan baking soda dapat mempercepat penurunan berat badan.

Kandungan alkalin dalam baking soda memang memiliki manfaat tersendiri, tapi paling tidak hanya menenangkan gangguan pencernaan dan mual.

Hal itu dikarenakan, mual atau gangguan pencernaan kerap juga terjadi akibat ada kelebihan asam dalam perut.

Inilah mengapa alkalin dari baking soda bisa membuat perut terasa lebih nyaman, dan lebih ringan.

Soda kue mungkin saja memiliki efek penurunan berat badan, tapi sifatnya tidak langsung.

Itu pun bukan karena pengaruh baking soda, tapi lebih pada cairan yang dipilih untuk dicampurkan dalam bahan pengembang kue tersebut.

Salah satu pilihan populer adalah mencampurkan soda kue dengan cuka apel, cairan yang menurut penelitian dapat membantu mengurangi rasa lapar.

Namun, penelitian terbaru yang mendukung efek penurunan berat badan dari cuka apel masih terbatas.

Sementara itu, ketika baking soda dikonsumsi setiap hari, minuman tersebut dapat menghasilkan asupan cairan harian yang lebih banyak.

Ini dapat meningkatkan tingkat hidrasi secara keseluruhan yang dapat mengurangi rasa lapar, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan penurunan lemak tubuh.

Penting untuk diperhatikan bahwa kemungkinan efek penurunan berat badan ini tidak ada hubungannya dengan baking soda dan lebih banyak hubungannya dengan cairan lain.

Lagi pula, mengonsumsi baking soda terlalu sering atau terlalu banyak juga dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan tubuh.

Efek samping konsumsi soda kue

Mengkonsumsi soda kue dalam jumlah besar dapat berisiko karena dapat menyebabkan asidosis metabolik.

Asidosis metabolik adalah suatu kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak lagi dapat mengontrol pH darah.

Asidosis metabolik dapat diakibatkan oleh kelebihan asupan senyawa alkali, seperti soda kue, dan menyebabkan kelemahan otot, kejang, detak jantung tidak teratur, dan perubahan status mental. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa mematikan.

Selain itu, terlalu banyak konsumsi baking soda bisa pula menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Pasalnya, soda kue cenderung tinggi natrium.

Dengan demikian, asupan soda kue yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penumpukan cairan, atau bahkan gagal jantung pada beberapa orang.

Soda kue juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kejang pada anak kecil, dan sebaiknya tidak diberikan kepada anak di bawah 5 tahun.

Wanita hamil dan menyusui juga disarankan untuk mengurangi atau menghindari asupan soda kue.

Menggabungkan soda kue dengan asam, seperti cuka apel atau jus lemon sendiri bisa menyebabkan reaksi kimia yang melepaskan gas karbon dioksida.

Hal ini dapat menyebabkan gas atau kembung, terutama jika seseorang mengonsumsi campuran tersebut sebelum semua gas keluar.

Berendam di bak mandi yang berisi soda kue mungkin lebih aman daripada menelannya. Namun, belum ada penelitian yang meneliti manfaat atau risiko yang terkait dengan praktik ini.

https://health.kompas.com/read/2020/08/15/193100768/benarkah-baking-soda-bisa-menurunkan-berat-badan-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke