Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Overdosis Kafein: Penyebab, Gejala, dan Risiko Kematian

KOMPAS.com - Konsumsi kopi telah menjadi kebiasaan banyak orang. Salah satu alasan yang sering dipakai adalah kebutuhan asupan kafein agar tetap terjaga.

Kafein sendiri merupakan stimulan yang secara teknis adalah obat.

Menurut Mayo Clinic, jumlah batas konsumsi kafein yang disarankan adalah 400 miligram per hari untuk orang dewasa yang sehat.

Jumlah kafein yang aman berbeda untuk setiap orang berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan keseluruhan.

Meski begitu, angka batas tersebut adalah angka rata-rata yang aman dikonsumsi oleh orang dewasa.

Jika konsumsinya melebihi dari angka tersebut, overdosis kafein bisa saja terjadi.

Melansir dari Healthline, overdosis kafein dapat mengancam jiwa dalam kasus yang parah.

Tetapi, kebanyakan orang yang mengalami konsisi ini hanya menunjukkan beberapa gejala yang tidak menyenangkan dan berangsur kembali normal begitu kafein keluar dari tubuh.

Waktu pengaruh kafein dalam darah sendiri berkisar antara 1,5 hingga 9,5 jam.

Penyebab overdosis kafein

Overdosis kafein terjadi saat Anda mengonsumsi terlalu banyak kafein melalui minuman, makanan, atau obat-obatan.

Meski bisa terjadi akibat minuman dan makanan, tapi kondisi ini lebih umum terjadi karena obat-obatan.

Dikutip dari Verywell Mind, pada manusia, lebih dari 150 sampai 200 miligram per kg berat badan atau 5 sampai 10 gram dari total kafein yang dicerna dianggap mematikan.

Selain overdosis, konsumsi kafein dalam dosis tinggi secara rutin juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Gejala overdosis kafein

Ada beberapa gejala yang muncul akibat overdosis kafein. Gejala-gejala ini mungkin samar dan Anda tidak menyangka akibat konsumsi kafein.

Beberapa hal yang mungkin Anda rasakan saat overdosis kafein di antaranya:

  • pusing
  • diare
  • haus meningkat
  • insomnia
  • sakit kepala
  • demam
  • sifat lekas marah

Gejala lain lebih parah dan membutuhkan perawatan medis segera, meliputi:

Overdosis kafein pada bayi

Pada beberapa kasus, overdosis kafein bisa terjadi pada bayi. Tentu ini bukan karena bayi minum kopi atau makanan berkafein.

Overdosis kafein pada bayi bisa terjadi jika ASI mengandung kafein dalam jumlah berlebihan.

Beberapa gejala ringan yang mungkin terlihat termasuk mual dan otot yang terus-menerus tegang lalu mengendur.

Tanda-tanda overdosis kafein pada bayi yang lebih serius dapat menyertai gejala ini, termasuk muntah, napas cepat, dan syok.

Risiko kematian akibat overdosis kafein

Meski jarang terjadi, tapi overdosis kafein bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa.

Biasanya hal ini terjadi akibat fibrilasi ventrikel atau irama jantung yang sangat tidak normal.

Selain itu, kondisi ini mungkin berbahaya karena konsumsi terlalu banyak kafein menyebabkan berbagai penyakit lain yang lebih parah.

Beberapa gejala neurologis yang parah akibat kafein seperti delusi, halusinasi, dan kejang.

Pada tingkat yang sangat jarang, kondisi ini dapat menyebabkan koma hingga kematian.

Untuk menghindari kondisi ini, ada baiknya Anda mematuhi batasan asupan kafein dalam sehari.

https://health.kompas.com/read/2020/10/02/090400568/overdosis-kafein--penyebab-gejala-dan-risiko-kematian

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke