KOMPAS.com - Indeks glikemik (GI) adalah angka yang dapat memberi gambaran tentang seberapa cepat tubuh mengubah karbohidrat dalam makanan menjadi glukosa.
Dua makanan dengan jumlah karbohidrat sama bisa memiliki angka indeks glikemik yang berbeda.
Oleh sebab itu, indeks glikemik dapat digunakan untuk menyempurnakan penghitungan karbohidrat dan membantu menjaga gula darah lebih stabil.
Melansir WebMD, beberapa faktor dapat memengaruhi nilai indeks glikemik suatu makanan.
Ini termasuk:
Makanan kemudian bisa diklasifikasikan sebagai makanan dengan indeks glikemik rendah, sedang, atau tinggi, dan diberi peringkat pada skala 0–100.
Berikut ini tiga peringkat indeks glikemik:
Semakin kecil angka indeks glikemik, maka semakin kecil pula dampak makanan terhadap gula darah di dalam tubuh.
Manfaat diet rendah glikemik
Diet rendah glikemik adalah diet yang diterapkan dengan melibatkan pertukaran makanan dengan indeks glikemik tinggi dengan makanan dengan indeks glikemik rendah.
Melansir Health Line, mengikuti diet rendah glikemik ini mungkin menawarkan sejumlah manfaat kesehatan.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Pengaturan gula darah yang lebih baik
Banyak penelitian telah menemukan bahwa mengikuti diet indeks glikemik rendah dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan manajemen gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
2. Meningkatkan penurunan berat badan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengikuti diet GI rendah dapat meningkatkan penurunan berat badan jangka pendek dan membantu mempertahankan penurunan berat badan.
Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan bagaimana hal itu dapat memengaruhi pengelolaan berat badan jangka panjang.
3. Mengurangi kadar kolesterol
Mengikuti diet glikemik rendah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
4. Kontrol nafsu makan
Salah satu teori tentang pengaruh diet rendah glikemik adalah pengendalian nafsu makan.
Konsep pemikirannya adalah bahwa makanan dengan indek glikemik tinggi dapat menyebabkan peningkatan cepat dalam glukosa darah, respon insulin yang cepat dan selanjutnya cepat kembali ke rasa lapar.
Maka dari itu, makanan rendah glikemik pada gilirannya akan menunda perasaan lapar.
Sementara, jika diet rendah GI menekan nafsu makan, efek jangka panjangnya adalah diet semacam itu akan membuat orang cenderung memilih untuk makan lebih sedikit dan dapat mengatur berat badan dengan lebih baik.
Lantas, bagaimana cara mengikuti diet rendah glikemik?
Diet sehat dan rendah glikemik harus terdiri dari sebagian besar makanan GI rendah, seperti:
Makanan tanpa nilai indeks glikemik atau makanan dengan indeks glikemik sangat rendah juga dapat dinikmati sebagai bagian dari diet glikemik rendah yang seimbang.
Beberapa makanan yang masuk kategori tesebut, di antaranya yakni:
Sementara itu, beberapa makanan dengan indeks glikemik tinggi yang perlu dibatasi konsumsinya ketika tengah menerapkan diet rendah rendah glikemik di antaranya, yakni:
Idealnya, cobalah mengganti makanan tersebut dengan makanan yang memiliki indeks glikemik lebih rendah bila memungkinkan.
Perlu diingat bahwa indeks glikemik berbeda dengan beban glikemik (GL).
Berbeda dengan indeks glikemik, yang tidak memperhitungkan jumlah makanan yang dimakan, faktor beban glikemik dalam jumlah karbohidrat dalam satu porsi makanan untuk menentukan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Untuk alasan ini, penting untuk mempertimbangkan indeks glikemik dan beban glikemik saat memilih makanan untuk membantu mendukung kadar gula darah yang sehat.
Pengaruh memasak dan pematangan
Untuk makanan tertentu, metode pemasakan yang digunakan dapat mempengaruhi indeks glikemik.
Misalnya, makanan yang digoreng cenderung mengandung banyak lemak yang dapat memperlambat penyerapan gula dalam aliran darah dan menurunkan indeks glikemik.
Sementara itu, roasting dan baking dapat memecah pati resisten, yakni sejenis pati yang menahan pencernaan dan biasanya ditemukan dalam makanan seperti kacang-kacangan, kentang, dan gandum, sehingga dapat meningkatkan indeks glikemik.
Sebaliknya, merebus dianggap membantu mempertahankan lebih banyak pati resisten dan menyebabkan indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan metode memasak lainnya.
Semakin lama Anda memasak makanan seperti pasta atau nasi, semakin besar daya cerna kandungan patinya, sehingga semakin tinggi nilai indeks glikemiknya.
Oleh karena itu, yang terbaik adalah memasak makanan ini hanya sampai teksturnya masih keras saat digigit.
Selain cara memasak yang digunakan, tingkat kematangan juga dapat memengaruhi GI beberapa buah, termasuk pisang.
Ini karena jumlah pati resisten menurun selama proses pematangan, yang mengarah ke GI yang lebih tinggi.
Misalnya pisang yang sudah matang memiliki indeks glikemik 51, sedangkan pisang yang kurang matang memiliki indeks glikemik hanya 30.
https://health.kompas.com/read/2020/12/22/100700868/4-manfaat-diet-rendah-glikemik-dan-cara-menerapkannya