Dilansir dari Verywell Health, kafein adalah jenis senyawa alkaloid atau nitrogen organik dan sifatnya basa.
Ketika dikonsumsi, senyawa kafein dapat merangsang atau menstimulasi saraf pusat otak.
Dengan efek stimulannya, kafein dapat membuat peminumnya lebih waspada, energik, dan merasa lebih bersemangat.
Untuk mendapatkan manfaat kafein ini, orang sehat umumnya tidak masalah apabila minum asupan ini sampai 300 miligram per hari.
Dosis ini kira-kira setara dengan segelas kopi berukuran sedang dari gerai kopi waralaba, atau tiga gelas kecil kopi seduhan, atau setengah kaleng minuman berenergi.
Beberapa orang yang terbiasa minum kafein juga cenderung lebih tahan senyawa ini ketimbang yang lainnya.
Bagi ibu hamil, orang dengan gangguan kesehatan tertentu, sedang minum obat, atau sensitif terhadap kafein, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kafein.
Mengonsumsi kafein dalam batas aman umumnya tidak membahayakan kesehatan.
Sebaliknya, zat ini juga bisa menimbulkan dampak negatif apabila dikonsumsi berlebihan. Berikut beberapa efek kafein berlebihan yang pantang disepelekan:
1. Gangguan kecemasan
Melansir Healthline, efek kafein berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan atau gugup berlebihan.
Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dengan memblokir zat kimia yang membuat tubuh merasa lelah.
Pada saat yang bersamaan, kafein juga memicu pelepasan hormon adrenalin yang bisa meningkatkan energi.
Hal itu bisa meningkatkan level stres, gugup, gelisah, sampai memicu gangguan kecemasan.
Sifat stimulan dalam kafein dapat membantu seseorang tetap terjaga dan mengusir kantuk.
Penelitian menunjukkan, kafein bisa tetap menstimulasi tubuh paling tidak selama lima jam.
Untuk mencegah susah tidur di malam hari, ada baiknya Anda setip minum minuman yang mengandung kafein mulai sore hari.
3. Gangguan pencernaan
Kafein dapat merangsang pelepasan hormon gastrin yang mendorong aktivitas di usus besar.
Tak pelak, efek kafein berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau sering buang air besar.
Selain itu, penelitian juga membuktikan kafein bisa memperparah penyakit asam lambung naik.
Bagi orang yang sudah kecanduan kafein, mereka bisa merasakan sakit kepala, lelah, atau tidak bersemangat apabila belum mengonsumsi minuman berkafein.
Gejala ketagihan ini bisa muncul selang beberapa jam setelah seseorang berhenti mengonsumsi kafein.
5. Tekanan darah tinggi
Efek kafein yang bisa menstimulasi sistem saraf dapat meningkatkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kabar baiknya, efek kafein dalam meningkatkan tekanan darah hanya bersifat sementara. Efek ini juga lebih kentara pada orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya.
6. Jantung berdebar-debar
Efek kafein lainnya yakni memicu detak jantung berdebar lebih kencang ketimbang biasanya.
Efek ini bervariasi dan tidak dirasakan semua orang, termasuk pada sejumlah penderita penyakit jantung.
Namun, perlu dicatat, apabila Anda merasakan jantung berdebar setelah minum kopi atau asupan mengandung kafein lainnya, kurangi atau hentikan mengonsumsi zat ini.
7. Sering kencing
Sering buang air kecil termasuk bagian dari efek kafein berlebihan. Hal itu dipengaruhi efek stimulasi zat ini pada kandung kemih.
Sering kencing sebenarnya bukan masalah kesehatan serius. Namun, gangguan ini cukup mengganggu dan bisa mengurangi kualitas hidup.
Efek sering kencing kian terasa pada orang yang mengonsumsi kafein sampai 450 miligram per hari.
Untuk meminimalkan efek kafein ini, minum kafein kurang dari 150 miligram per hari.
https://health.kompas.com/read/2021/03/15/100100068/7-efek-kafein-berlebihan-yang-pantang-disepelekan