Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pneumonia Bilateral: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Jenis pneumonia ini dapat menyerang kedua bagian paru-paru dan membuat jaringan di sekitar kantung udara organ vital ini mengalami iritasi.

Akibatnya, kantong udara kecil di paru-paru bisa terisi nanah atau cairan lainnya.

Pneumonia bilateral parah dapat memicu terbentuknya bekas luka. Kondisi ini membuat jaringan paru-paru menjadi kaku, sesak napas, sampai gagal napas.

Gejala pneumonia bilateral

Melansir Medical News Today, gejala pneumonia bilateral kerap mirip dengan penyakit lain, antara lain:

  • Demam tinggi, badan menggigil, dan gemetaran
  • Batuk kering atau berdahak parah
  • Sesak napas
  • Susah bernapas
  • Kelelahan
  • Dada terasa sakit saat digunakan untuk batuk dan bernapas
  • Mual, muntah, atau diare

Setiap orang yang mengalami gejala pneumonia bilateral wajib berkonsultasi ke dokter agar tidak terjadi komplikasi.

Komplikasi pneumonia bilateral menyebabkan infeksi parah, abses paru-paru, penumpukan cairan di paru-paru, gagal ginjal, sampai gagal napas.

Penyebab pneumonia bilateral

Dilansir dari WebMD, penyebab pneumonia bilateral utamanya berasal dari infeksi virus dan bakteri, antara lain:

  • Infeksi virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19
  • Infeksi virus influenza
  • Infeksi bakteri Streptococcus pneumonia
  • Infeksi respiratory syncytial virus (RSV)

Di beberapa kasus yang jarang terjadi, penyakit ini juga bisa disebabkan infeksi jamur.

Ada beberapa faktor risiko kenapa beberapa orang rentan terkena pneumonia bilateral, yakni:

Cara mengatasi pneumonia bilateral

Pneumonia bilateral dapat disembuhkan dengan perawatan yang tepat sesuai penyebab mendasar penyakit.

Penderita pneumonia bilateral yang disebabkan bakteri akan diobati dengan obat antibiotik.

Sedangkan pneumonia bilateral yang disebabkan virus tidak biasa diobati dengan antibiotik.

Perawatan untuk infeksi virus ini berfokus untuk mencegah komplikasi penyakit dan memastikan penderita bisa bernapas dengan memberikan alat bantu pernapasan.

Apabila terapi oksigen dan rehabilitasi paru-paru tidak bisa optimal mengatasi pneumonia bilateral, dokter terkadang merekomendasikan transplantasi atau cangkok paru-paru.

https://health.kompas.com/read/2021/03/19/080100768/pneumonia-bilateral--gejala-penyebab-cara-mengatasi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke