KOMPAS.com - Penyakit gastroesophageal reflux atau GERD merupakan gangguan pencernaan yang kerap menyerang orang dewasa muda.
Namun, tahukah Anda bahwa penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak?
GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan selama atau setelah makan dan menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya.
Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan mulut ke perut.
Katup di bagian bawah kerongkongan terbuka untuk membiarkan makanan turun dan menutup untuk menghentikan asam agar tidak keluar.
Jika katup ini membuka atau menutup pada waktu yang salah, hal ini dapat menyebabkan gejala GERD.
Gejala GERD pada anak-anak
Gejala GERD yang dialami anak-anak bisa berupa berikut:
Penyebab GERD pada anak
Anak-anak cenderung memiliki sfingter esofagus bagian bawah yang lemah. Akibatnya, sfingter esofagus bagian bawah mudah terbuka saat mencerna makanan.
Kondisi ini bisa membuat sebagian isi perut anak naik ke kerongkongan yang memicu heartburn atau masalah pernapasan.
Selain itu, ada pula beberapa makanan yang bisa membuat sfingter esofagus bagian bawah terbuka lebih lama, yakni:
Beberapa makanan juga bisa memicu naiknya asam lambung seperti jeruk dan saus tomat.
Anak yang sering terpapar asap rokok juga rentan mengalami GERD.
Mengobati GERD pada anak
Perawatan GERD pada anak tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Dokter biasanya menyarankan orangtua, anak-anak, dan remaja untuk memulai dengan perubahan gaya hidup sederhana.
Berikut perubahan gaya hidup yang untuk mengatasi GERD:
Dokter biasanya merekomendasikan obat-obatan tertentu untuk mengobati GERD pada anak. Berikut obat-obatan yang sering diberikan untuk mengatasi GERD pada anak:
Namun, orangtua tidak diperkenankan untuk memberikan obat-obatan jenis apapun pada anak tanpa izin dokter.
https://health.kompas.com/read/2021/04/25/200000368/gerd-pada-anak--gejala-penyebab-dan-cara-mengatasi