KOMPAS.com - Vitamin C memiliki banyak peran penting bagi tubuh kita, khususnya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, vitamin C juga membantu mempercepat penyembuhan luka, mencegah kerusakan sel, membangun kolagen, dan memproduksi neurotransmiter.
Sebaliknya, kekurangan vitamin C bisa memicu penyakit kudis dan berbagai masalah kesehatan seperti berikut:
Suntikan vitamin C
Sebenarnya, asupan vitamin C bisa kita dapatkan dalam berbagai makanan sehat, seperti jeruk, brokoli, stroberi, dan semacamnya.
Asupan vitamin C juga bisa kita dapatkan dari suplemen makanan yang berbentuk tablet atau kapsul.
Untuk mencukupi asupan vitamin C, banyak orang memilih jalan pintas dengan melakukan injeksi.
Namun, suntikan vitamin C biasanya hanya digunakan ketika kadar vitamin C perlu ditingkatkan dengan cepat.
Pemberian suntikan vitamin C juga bisa dilakukan ketika tubuh kita tidak bisa menyerap suplemen dengan baik.
Bahaya suntikan vitamin C
Seperti yang disebutkan sebelumnya, suntikan vitamin C tidak bisa dilakukan sembarangan.
Sebab, suntikan vitamin C dosis tinggi bisa memicu keruskaan ginjal, khususnya bagi mereka yang memang sudah memiliki gangguan fungsi ginjal.
Suntikan vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan peluang Anda mengembangkan batu ginjal.
Pemberian suntikan juga bisa meningkatkan risiko infeksi.
Vitamin C juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain. Vitamin C dapat membuat urin Anda lebih asam. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengubah cara tubuh membuang obat tertentu.
Hal ini pada gilirannya dapat mengubah kadar beberapa obat dalam tubuh Anda dan mengakibatkan penurunan efektivitas atau peningkatan efek samping.
Jika Anda mengonsumsi obat-obatan khusus sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan suntik vitamin C.
https://health.kompas.com/read/2021/05/08/160000868/tidak-bisa-sembarangan-ini-bahaya-suntik-vitamin-c