Melansir Mayo Clinic, stroke iskemik terjadi ketika ada penyumbatan pembuluh darah di otak.
Akibatnya, pasokan darah ke otak jadi terhambat. Penyumbatan pembuluh darah di otak ini bisa menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
Apabila tidak segera ditangani, stroke iskemik bisa menyebabkan kerusakan otak permanen.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala, penyebab, dan pengobatan stroke iskemik.
Gejala stroke iskemik
Gejala stroke iskemik tergantung bagian pembuluh darah otak yang tersumbat.
Dilansir dari Healthline, gejala stroke iskemik yang umum dirasakan penderitanya, antara lain:
Setiap orang perlu mengenali gejala stroke iskemik. Begitu ada tanda penyakit muncul, segera bawa penderita ke rumah sakit agar komplikasi penyakit bisa dicegah.
Terkadang, ada penderita yang mengalami stroke iskemik ringan. Kondisi ini membuat gejala stroke hanya muncul sesaat dan segera sembuh dengan sendirinya.
Kendati sekilas terlihat ringan, penderita tetap perlu segera dibawa ke rumah sakit agar kesehatannya bisa dievaluasi dan stroke iskemik parah bisa dicegah.
Penyebab stroke iskemik
Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak tersumbat.
Penyumbatan dapat berasal dari gumpalan darah atau penumpukan lemak yang dikenal sebagai plak. Berikut penjelasannya:
Gumpalan darah penyebab stroke biasanya bermula dari pembuluh darah di jantung, lalu berjalan melalui sistem peredaran darah.
Gumpalan ini bisa pecah dengan sendirinya, atau terkadang tersangkut di pembuluh darah arteri.
Ketika tersangkut dan menyumbat arteri otak, otak bisa kekurangan darah atau oksigen. Apabila tidak segera ditangani, sel-sel otak bisa mati.
Stroke iskemik yang disebabkan penumpukan lemak terjadi ketika plak terlepas dari pembuluh darah arteri dan berpindah ke otak/
Selain itu, plak juga dapat menumpuk di pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak.
Kondisi tersebut bisa mempersempit pembuluh darah arteri dan menyebabkan serangan stroke.
Untuk kasus yang lebih parah, penyebab stroke iskemik bisa berasal dari serangan jantung atau keracunan karbon monoksida.
Kondisi ini bisa membuat aliran oksigen ke otak sangat berkurang atau terhenti sama sekali.
Risiko terkena stroke iskemik meningkat apabila saat ini Anda memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, aterosklerosis, fibrilasi atrium, masalah pembekuan darah, anemia sel sabit, atau pernah serangan jantung.
Gaya hidup tidak sehat seperti diabetes, merokok, perut buncit, kelebihan berat badan, konsumsi alkohol berlebihan, dan pengguna narkoba juga meningkatkan risiko stroke iskemik.
Mengenali gejala stroke iskemik dan penyebabnya bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini. Kurangi faktor risikonya dengan gaya hidup sehat.
https://health.kompas.com/read/2021/05/31/133100568/6-gejala-stroke-iskemik-dan-penyebabnya