Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Gejala Penyakit Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Batu ginjal adalah kumpulan garam dan mineral keras yang terdiri dari kalsium atau asam urat.

Batu ginjal terbentuk di dalam ginjal dan dapat berpindah ke bagian lain melalui saluran kemih.

Melansir dari Healthline, ukuran batu ginjal dapat bervariasi.

Bentuknya biasanya bisa kecil seperti butiran pasir hingga bisa besar memenuhi ginjal.

Batu ini terbentuk ketika banyak mineral tertentu dalam tubuh yang menumpuk di urine.

Seseorang yang kurang terhidrasi dapat menyebabkan kadar mineral tertentu menjadi sangat tinggi.

Ketika mineral tinggi, bisa jadi batu ginjal akan terbentuk.

Menurut studi berjudul “Prevalence of Kidney Stones in the United States”, batu ginjal sering dialami oleh pria, orang yang mengalam obesitas, dan mereka yang menderita diabetes.

Batu ginjal yang kecil sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun.

Namun, ketika batu sudah bergerak ke ureter menuju kandung kemih, mungkin seseorang akan mulai merasa tidak nyaman.

Ada beberapa gejala yang muncul ketika seseorang terkena batu ginjal. Berikut ini di antaranya.

1. Sakit di punggung, perut, atau bagian samping

Ketika seseorang mengalami batu ginjal, ia akan merasa nyeri yang sangat.

Beberapa orang bahkan mengatakan rasanya seperti ditusuk pisau karena sakit yang teramat kuat.

Biasanya rasa sakit dimulai ketika batu bergerak ke ureter yang sempit.

Hal ini menyebabkan penyumbatan, yang membuat tekanan menumpuk di ginjal.

Tekanan mengaktifkan serabut saraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.

Nyeri batu ginjal sering dimulai secara tiba-tiba.

Nyeri sering datang dan pergi dalam gelombang, yang diperburuk oleh kontraksi ureter saat mencoba mendorong batu keluar.

Setiap gelombang dapat berlangsung selama beberapa menit, menghilang, dan kemudian kembali lagi.

Seseorang biasanya akan merasakan sakit di punggung dan mungkin menyebar ke daerah perut serta selangkangan ketika batu bergerak turun melalui saluran kemih.

Batu besar bisa lebih menyakitkan daripada yang kecil, tetapi tingkat keparahan rasa sakit tidak selalu berhubungan dengan ukuran batu.

Bahkan batu kecil pun bisa terasa sakit saat bergerak atau menyebabkan penyumbatan.

2. Sakit atau terbakar saat buang air kecil

Menurut penelitian berjudul “Renal stones in pregnancy”, setelah batu mencapai persimpangan antara ureter dan kandung kemih, seseorang akan mulai merasakan sakit saat buang air kecil.

Dokter mungkin menyebut kondisi ini sebagai disuria.

Rasa sakitnya bisa terasa tajam atau terbakar.

Jika seseorang tidak tahu bahwa ia memiliki batu ginjal, mungkin ia akan mengartikannya sebagai infeksi saluran kemih.

Terkadang seseorang memang bisa mengalami infeksi bersamaan dengan batu tersebut.

3. Sering buang air kecil

Sering pergi buang air kecil ke toilet merupakan tanda lain dari batu ginjal.

Dalam kondisi ini, biasanya batu ginjal telah bergerak ke kandung kemih bagian bawah.

Kondisi ini juga mirip dengan infeksi saluran kemih.

4. Keluar darah saat buang air kecil

Sebuah studi berjudul “Urolithiasis location and size and the association with microhematuria and stone-related symptoms” mengungkapkan bahwa darah dalam urine adalah gejala umum pada orang dengan batu ginjal.

Gejala ini disebut dengan hematuria.

Darah bisa berwarna merah, merah muda, atau coklat.

Terkadang sel darah terlalu kecil untuk dilihat tanpa mikroskop (disebut hematuria mikroskopis), tetapi dokter dapat menguji gejala ini.

5. Urine keruh dan bau menyengat

Urine yang sehat biasanya berwarna jernih dan tidak berbau menyengat.

Urine yang keruh atau berbau menyengat bisa menjadi tanda adanya infeksi pada ginjal atau bagian lain dari saluran kemih.

Sebuah studi berjudul “Association of pyuria and clinical characteristics with the presence of urinary tract infection among patients with acute nephrolithiasis” menunjukkan bahwa sekitar 8 persen orang dengan batu ginjal akut mengalami infeksi saluran kemih.

Kekeruhan adalah tanda nanah dalam urine, atau piuria.

Sementara bau menyengat bisa berasal dari bakteri penyebab infeksi saluran kemih atau dari urine yang lebih pekat dari biasanya.

6. Urine tidak lancar

Batu ginjal yang besar terkadang tersangkut di ureter.

Penyumbatan ini dapat memperlambat atau menghentikan aliran urine.

Jika seseorang mengalami penyumbatan, ia mungkin hanya buang air kecil sedikit dan tidak lancer.

Apabila aliran urine berhenti sepenuhnya, itu berarti keadaan darurat medis.

7. Mual dan muntah

Biasanya orang dengan batu ginjal mengalami mual dan muntah.

Gejala-gejala ini terjadi karena hubungan saraf bersama antara ginjal dan sistem pencernaan.

Batu di ginjal dapat memicu saraf di saluran pencernaan hingga menyebabkan sakit perut.

Selain itu, mual dan muntah juga bisa menjadi cara tubuh merespons rasa sakit yang hebat

8. Demam

Demam dan kedinginan adalah tanda bahwa seseorang memiliki infeksi di ginjal atau bagian lain dari saluran kemih.

Kondisi ini bisa menjadi komplikasi serius pada batu ginjal dan juga bisa menjadi pertanda masalah serius lainnya selain batu ginjal.

Setiap demam dengan rasa sakit memerlukan perhatian medis yang mendesak.

Demam yang terjadi dengan infeksi biasanya tinggi, mencapai lebih dari 38?C.

Biasanya kondisi ini juga akan disertai dengan meriang.

https://health.kompas.com/read/2021/06/13/073000268/8-gejala-penyakit-batu-ginjal-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke