Melansir WebMD, pada pria, urine dapat mengalir dari kandung kencing ke luar tubuh melalui uretra.
Postat bengkak bisa menghalangi aliran urine melalui uretra. Tak hanya mengganggu kelancaran kencing, kondisi ini juga dapat menekan uretra.
Ketika uretra menyempit, kandung kencing dipaksa berkontraksi lebih kuat untuk mendorong urine melewati tubuh.
Seiring berjalannya waktu, otot kandung kencing secara bertahap jadi terus menegang, lebih tebal, dan terlalu sensitif.
Akibatnya, otot kandung kemih jadi melemah, proses pengosongan urine terganggu, dan memicu beragam gejala prostat bermasalah.
Gejala pembesaran prostat
Gejala pembesaran prostat yang dirasakan penderitanya bisa beragam, tergantung tingkat keparahan penyakit.
Dilansir dari NHS, gejala pembesaran prostat yang jamak dikeluhkan, antara lain:
Menurut Mayo Clinic, besar atau kecilnya prostat bengkak tidak menentukan tingkat keparahan gejala penyakit.
Terkadang, pembesaran prostat yang hanya sedikit bengkak bisa menimbulkan gejala yang signifikan. Demikian juga sebaliknya, pembengkakan prostat cukup besar tapi minim gejala.
Terlepas dari parah atau tidaknya pembesaran prostat, masalah kesehatan pria ini tak boleh disepelekan.
Segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala prostat bengkak, seperti yang sudah dijabarkan di atas.
Kapan perlu waspada?
Penyakit pembesaran prostat yang tidak mendapatkan penanganan medis tepat bisa memicu komplikasi seperti masalah kandung kencing, infeksi atau penyumbatan saluran kencing, sampai penyakit ginjal.
Anda perlu mewaspadai apabila pembesaran prostat sampai menimbulkan gejala:
Jika sudah sampai merasakan gejala pembesaran prostat seperti itu, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
https://health.kompas.com/read/2021/06/24/163200068/5-gejala-pembesaran-prostat-pria-perlu-tahu