Kendati punya manfaat bagi tubuh, kebanyakan daging merah juga tak baik bagi kesehatan. Untuk itu, konsumsinya perlu dibatasi.
Melansir EatThis, sejumlah organisasi kesehatan memberikan rekomendasi batas aman konsumsi daging merah.
Ahli dari World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research menyarankan makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan takaran 300-500 gram per minggu.
Makan daging berlebihan bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama dalam jangka panjang.
Berikut efek kebanyakan makan daging merah bagi kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Sembelit
Melansir The Healthy, daging merah sangat minim kandungan serat bila dibandingkan dengan buah dan sayur.
Efek kebanyakan makan daging yang segera bisa dirasakan yakni sembelit. Untuk mengantisipasinya, hindari konsumsi daging berlebihan dan imbangi dengan asupan kaya serat.
Selalu perhatikan pola makan bergizi lengkap dan seimbang dengan komposisi karbohidrat, seperti nasi merah, sayur, buah, dan protein seperti daging merah.
2. Mengantuk
Protein adalah salah satu sumber energi yang lebih lama dicerna ketimbang karbohidrat.
Otak biasanya mengandalkan glukosa untuk sumber energi yang cepat diserap tubuh.
Pasokan energi dapat terhambat ketika tubuh kebanyakan protein yang lambat dicerna seperti daging.
Efeknya, energi yang sampai ke otak jadi lebih lama, sehingga rasanya jadi kurang fokus, mengantuk, dan kelelahan.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Sejumlah studi menunjukkan, kebanyakan makan daging merah dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.
Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung.
Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging.
Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan ahli. Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan, seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.
4. Meningkatkan risiko batu ginjal
Efek kebanyakan makan daging yang perlu diwaspadai lainnya yakni penyakit batu ginjal.
Protein hewani mengandung senyawa purin yang akan terurai menjadi asam urat. Ketika kadar asam urat meningkat, seseorang lebih berisiko terkena batu ginjal.
Risiko tersebut lebih tinggi menyerang orang yang punya riwayat keturunan penyakit ginjal.
5. Lebih gampang haus
Ketika kadar asam urat meningkat setelah seseorang kebanyakan makan daging, orang juga cenderung jadi gampang haus.
Hal itu dipengaruhi kinerja ginjal yang membutuhkan lebih banyak air untuk mengencerkan asam urat.
Apabila kebanyakan makan daging tidak diimbangi banyak minum air putih, seseorang juga rentan terkena dehidrasi.
6. Penumpukan lemak
Tubuh kita bergantung pada protein untuk membangun otot. Namun, kebanyakan protein seperti daging justru bisa jadi bumerang untuk tubuh.
Bukannya menambah massa otot, tubuh akan menyimpan kelebihan asupan daging merah ini menjadi tumpukan lemak apabila sisa kalorinya tidak dibakar.
7. Meningkatkan risiko kanker
Penelitian menunjukkan, efek kebanyakan daging merah bisa meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker usus besar.
Tak hanya daging merah, konsumsi daging olahan seperti sosis, ham, burger, salami, pepperoni, sampai kornet juga memiliki risiko sejenis.
Selain tidak kebanyakan makan daging, Anda juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, dan cukup tidur agar hidup tetap sehat.
https://health.kompas.com/read/2021/07/20/073100168/7-efek-kebanyakan-makan-daging-merah-bagi-kesehatan