Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rotavirus Penyebab Diare pada Anak, Kenali Gejala sampai Pencegahannya

Infeksi rotavirus bisa diobati dengan pemberian cairan ekstra di rumah agar si kecil tidak terkena dehidrasi.

Untuk infeksi rotavirus yang sudah menyebabkan komplikasi dehidrasi, anak membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu rotavirus, gejala, dan cara mencegahnya dengan vaksin rotavirus.

Apa itu rotavirus?

Melansir WebMD, rotavirus adalah kuman penyebab diare dan gangguan pencernaan.

Infeksi virus ini bisa menyebabkan peradangan di lambung dan usus. Tak pelak, penderita bisa mengalami diare parah dan merasakan gangguan pencernaan saat terkena penyakit ini.

Penamaan rotavirus menggunakan bahasa Latin “rota” yang artinya roda. Jika dilihat di bawah mikroskop, rotavirus berbentuk bulat seperti roda.

Siapa saja bisa terkena penyakit rotavirus. Namun, virus ini rentan menyerang bayi, anak-anak, dan pengasuh bayi serta anak-anak.

Rotavirus bisa hidup di kotoran buang air kecil (BAB) sebelum gejala penyakit muncul dan setelah 10 hari gejala penyakit berkurang.

Dalam periode tersebut, ketika kebersihan setelah buang air tidak dijaga, virus bisa menyebar dan menempel ke barang-barang yang dipegang seperti makanan, mainan, dan sebagainya selama beberapa minggu.

Jika orang lain menyentuh barang terkontaminasi virus tersebut lalu menyentuh mulut, ia bisa ikut tertular rotavirus.

Gejala rotavirus

Melansir Mayo Clinic, gejala infeksi rotavirus biasanya muncul selang dua hari setelah penderita terpapar virus. Beberapa gejalanya antara lain:

  • Demam, terutama pada bayi di bawah enam bulan
  • Sering muntah
  • Diare cair selama tiga sampai tujuh hari
  • Sakit perut
  • Badan lemas
  • Emoh makan, minum, atau menyusu
  • Kotoran BAB berwarna hitam, ada darah, atau nanah

Kondisi diare dan muntah, ditambah emoh makan dan minum, bisa membuat anak terkena dehidrasi Kondisi tersebut apabila tidak diwaspadai bisa berdampak fatal pada si kecil.

Segera bawa ke rumah sakit jika gejala infeksi rotavirus disertai tanda dehidrasi seperti kulit pucat, menangis tanpa air mata, buang air kecil sedikit, anak mengantuk terus, mata cekung, dan pusing.

Gejala rotavirus pada orang dewasa sehat biasanya tidak signifikan atau hanya gejala ringan.

Cara mencegah rotavirus dengan vaksin

Kendati rotavirus sangat menular, kabar baiknya penyakit penyebab diare berat ini bisa dicegah dengan imunisasi.

Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak perlu diberi vaksin rotavirus untuk mencegah infeksi berat dan mengurangi risiko kematian saat terkena penyakit ini.

Terdapat dua jenis vaksin rotavirus yang beredar di Indonesia, yakni Rotateq dan Rotarix.

Vaksin rotavirus Rotateq diberikan sebanyak tiga dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 6-14 minggu, dosis kedua setelah 4-8 minggu kemudian, dan dosis ketiga maksimal pada usia 8 bulan.

Sedangkan vaksin rotavirus Rotarix diberikan sebanyak dua dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 10 minggu dan dosis kedua pada usia 14 minggu (maksimal pada usia 6 bulan).

Pemberian vaksin rotavirus tersebut perlu sesuau dengan jadwal. Tujuannya, agar anak mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit ini.

https://health.kompas.com/read/2021/08/13/120100068/rotavirus-penyebab-diare-pada-anak-kenali-gejala-sampai-pencegahannya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke