KOMPAS.com – Penyebab radang paru-paru ada banyak. Ini bisa berkisar pada kondisi ringan hingga berat yang mengancam jiwa.
Radang paru-paru adalah kondisi ketika terjadi peradangan di paru-paru.
Siapa saja pada dasarnya bisa terkena kondisi ini, tapi radang paru-paru lebih mungkin terjadi pada kalangan lansia dan pemilik daya tahan tubuh lemah.
Melansir WebMD, efek nyata dari peradangan paru-paru pada seseorang dapat berkembang dengan cepat atau lambat, tergantung pada tingkat peradangan, penyebabnya, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Jika Anda mengalami peradangan kronis, Anda mungkin akan terbiasa dengan situasi tersebut dan mengabaikan gejala yang Anda alami, terutama jika gejalanya termasuk ringan dan cukup stabil.
Dengan peradangan paru-paru yang akut dan memburuk dengan cepat, sulit untuk mengabaikan efeknya, dan Anda mungkin tidak dapat mengabaikan bahwa ada sesuatu yang salah.
Gejala radang paru-paru di antaranya dapat meliputi:
Masalah seperti demam, penurunan berat badan, atau tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat terjadi.
Tetapi efek ini terkait dengan kondisi medis mendasar yang menyebabkan peradangan paru-paru, bukan peradangan itu sendiri.
Penyebab radang paru-paru
Dilansir dari Very Well Health, paru-paru bisa meradang saat terinfeksi, teriritasi, atau rusak.
Peradangan adalah cara penyembuhan tubuh sehingga seringkali merupakan respons terhadap sesuatu yang berbahaya.
Namun, terkadang paru-paru Anda bisa meradang karena penyakit keturunan seperti cystic fibrosis atau sistem kekebalan yang terlalu reaktif, seperti dengan kondisi autoimun seperti sindrom Sjögren.
Peradangan yang terjadi pada alveoli (kantung udara) atau bronkus (saluran udara) kemudian bisa mencegah udara keluar dengan mudah dari paru-paru dan dapat membuat penderitanya kesulitan bernapas.
Peradangan juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi paru-paru dengan menjebak bahan infeksius di paru-paru.
Peradangan paru-paru adalah suatu proses yang seringkali berdampak terhadap penurunan fungsi paru-paru jika tidak dikendalikan.
Peradangan di paru-paru ini dapat menyebar di seluruh paru-paru atau dapat terkonsentrasi di daerah tertentu.
Sarkoidosis paru misalnya, dapat menyebabkan granuloma paru yang merupakan nodul inflamasi besar.
Berikut adalah daftar penyebab radang paru-paru yang paling umum terjadi:
1. Paparan iritasi
Peradangan terjadi untuk membantu memperbaiki paru-paru Anda.
Tergantung pada tingkat keparahan iritasi, peradangan dapat berumur pendek (akut) dengan konsekuensi minimal atau bertahan lama (kronis) dan berbahaya.
Ketika paru-paru menghadapi racun dari udara, seperti asap rokok, polutan, bahan kimia, dan asap lingkungan, iritasi bisa terjadii.
Pneumonitis adalah jenis peradangan paru-paru yang dapat berkembang sebagai respons terhadap iritasi kimia.
Sementara itu, paparan radiasi, seperti halnya pengobatan kanker, dapat menyebabkan iritasi paru-paru yang mengakibatkan pneumonitis radiasi.
2. Infeksi
Infeksi paru-paru seperti bronkitis akut dan pneumonia pada umumnya menghasilkan peradangan substansial di paru-paru.
Peradangan bisa tidak merata, memengaruhi bintik-bintik di seluruh paru-paru, atau dapat dilokalisasi ke satu area.
Pola radang paru pada infeksi paru berbeda-beda tergantung dari infeksinya.
Pada umumnya, dengan infeksi ringan yang sembuh sendiri, peradangan paru-paru akan hilang saat infeksi sembuh.
Infeksi paru-paru yang parah dapat menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS).
ARDS adalah suatu kondisi yang mengancam jiwa di mana fungsi paru-paru tiba-tiba menurun.
3. Asma
Asma ditandai dengan peradangan episodik dan bronkospasme (penyempitan bronkus secara tiba-tiba), yang membuat udara sulit masuk ke saluran udara.
Peradangan sering dipicu oleh infeksi atau paparan iritasi lingkungan dan mungkin memicu bronkospasme.
Serangan asma dapat menyebabkan gejala pernapasan yang parah.
4. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
PPOK termasuk emfisema dan bronkitis kronis. Kondisi ini sering diakibatkan oleh masalah seperti merokok.
PPOK merupakan penyakit paru-paru yang terjadi secara bertahap dan akan memburuk seiring bertambahnya waktu.
Penyakit ini terjadi ketika paru-paru atau saluran udara di paru-paru mengalami peradangan, penyempitan, atau bahkan kerusakan.
5. Peradangan dada
Ada berbagai jenis dan penyebab peradangan dada.
Terkadang peradangan ini dapat menyebar ke paru-paru dari luarnya.
Misalnya, costochondritis atau kostokondritis, yakni peradangan di tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan tulang rusuk. Ini merupakan penyebab umum peradangan dada.
Kostokondritis bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam atau menyengat yang dapat terjadi ketika Anda atau dokter menekan area dinding dada yang terkena.
Nyeri dinding dada (nyeri dada muskuloskeletal) dapat berkembang jika Anda menderita kostokondritis atau jenis peradangan apa pun di dinding dada atau tulang rusuk Anda.
6. Penyakit sistemik
Penyakit inflamasi seperti fibromyalgia, lupus, rheumatoid arthritis, dan sarkoidosis dapat memengaruhi atau melibatkan paru-paru.
Kondisi ini dapat terjadi secara episodik atau sporadis, mengakibatkan peradangan yang terutama memengaruhi sendi atau otot.
Namun, peradangan paru-paru tidak jarang bisa terjadi.
Mungkin sulit untuk membedakan peradangan paru-paru dari infeksi paru-paru dalam situasi ini, terutama karena imunosupresan (yang meningkatkan risiko infeksi) adalah pengobatan umum untuk kondisi peradangan ini.
7. Cedera paru-paru
Semua jenis trauma di dalam atau di dekat paru-paru, seperti patah tulang rusuk atau pneumotoraks dapat menyebabkan respons peradangan saat tubuh berusaha menyembuhkan dari kerusakan.
Terkadang jenis kerusakan ini tiba-tiba terjadi karena trauma dari luar tubuh seperti luka tusuk atau dari dalam tubuh seperti robeknya jaringan paru-paru akibat penyakit paru-paru lanjut.
8. Cystic fibrosis
Fibrosis kistik adalah penyakit bawaan yang mengakibatkan obstruksi jalan napas karena produksi lendir berlebih di paru-paru.
Meskipun ini bukan penyakit radang, sering kali diperumit oleh peradangan pernapasan dan kecenderungan infeksi paru.
Fibrosis kistik adalah penyakit kronis seumur hidup dan gejalanya dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu, seperti halnya proses inflamasi di paru-paru.
9. Perikarditis
Perikarditis adalah peradangan pada kantung yang mengelilingi jantung dan dapat menyebar ke paru-paru.
Perikarditis dapat berkembang karena infeksi atau peradangan non-infeksi pada jantung
Kondisi serius ini biasanya menghasilkan nyeri dada yang tajam atau menusuk yang memburuk saat mengambil napas dalam-dalam atau batuk.
Ciri khas perikarditis adalah mencondongkan tubuh ke depan sambil duduk cenderung bisa meredakan nyeri dada.
10. Emboli paru
Penyebab
Emboli paru adalah bekuan darah yang terjadi di paru-paru.
Gumpalan darah ini dapat bervariasi dalam ukuran.
Emboli paru besar adalah masalah yang berpotensi mengancam jiwa.
Meskipun peradangan bukanlah masalah pertama dengan emboli paru, paru-paru Anda bisa menjadi meradang karena kerusakan akibat penurunan aliran darah.
11. Kanker paru-paru
Kanker yang dimulai di paru-paru atau menyebar ke paru-paru dari tempat lain dapat menjadi penyebab peradangan.
Memiliki kanker di paru-paru bisa menyebabkan sejumlah masalah, termasuk pendarahan, penyumbatan saluran udara, dan rasa sakit.
Semua komplikasi kanker paru-paru ini dapat menyebabkan peradangan dan juga dapat diperburuk oleh peradangan.
Mengingat ada banyak penyebab radang paru-paru yang perlu diwaspadai, penting bagi siapa saja untuk dapat menemui dokter ketika mengalami gejala radang paru-paru.
Dokter bisa membantu mencari tahu kondisi yang sebenarnya tengah terjadi dan memberikan saran penanganan terbaik.
https://health.kompas.com/read/2021/09/21/190200568/11-penyebab-radang-paru-paru-yang-perlu-diwaspadai