Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Gejala Kanker Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Kanker tenggorokan adalah kondisi yang mengacu pada kanker yang berkembang di tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring).

Tenggorokan sendiri merupakan tabung berotot yang membentang dari belakang hidung dan berakhir di leher.

Melansir Mayo Clinic, kanker tenggorokan paling sering dimulai di sel-sel datar yang melapisi bagian dalam tenggorokan.

Kotak suara Anda berada tepat di bawah tenggorokan Anda dan juga rentan terhadap kanker tenggorokan.

Kotak suara terbuat dari tulang rawan dan berisi pita suara yang bergetar untuk mengeluarkan suara saat Anda berbicara.

Jenis kanker tenggorokan

Meskipun sebagian besar kanker tenggorokan melibatkan jenis sel yang sama, istilah khusus bisa digunakan untuk membedakan bagian tenggorokan tempat kanker berasal.

Berikut adalah beberapa jenis kanker tenggorokan yang bisa terjadi:

Berbagai jenis kanker tenggorokan ini jelas tak boleh disepelekan.

Jika tidak ditangani segera, kanker tenggorokan bisa semakin parah, menyebar ke bagian tubuh lain, dan bisa menyebabkan kematian.

Oleh sebab itu, penting bagi siapa saja dapat mengenali gejala kanker tenggorokan untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas penyakit ini.

Gejala kanker tenggorokan

Merangkum Health Line, mungkin sulit bagi kita untuk dapat mendeteksi kanker tenggorokan pada tahap awal.

Untuk menjadi waspada, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai tanda atau gejala kanker tenggorokan:

  1. Perubahan suara
  2. Kesulitan menelan (disfagia)
  3. Penurunan berat badan
  4. Sakit tenggorokan
  5. Dorongan konstan untuk membersihkan tenggorokan
  6. Batuk terus-menerus (bisa batuk darah)
  7. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  8. Mengi
  9. Sakit telinga
  10. Suara serak

Siapa saja yang mengalami gejala-gejala di atas dan tidak membaik setelah 2-3 pekan, sangat dianjurkan untuk dapat sesegera mungkin membuat janji berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat membantu memastikan kondisi yang dialami pasien.

Cara mendiagnosis kanker tenggorokan

Saat tiba di ruang pemeriksaan, dokter biasanya akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan pasien.

Jika pasien telah mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, suara serak, serta batuk terus-menerus tanpa perbaikan dan tidak ada penjelasan lain, dokter mungkin mencurigai kanker tenggorokan.

Untuk memeriksa kanker tenggorokan, dokter biasanya akan melakukan laringoskopi atau akan merujuk pasien ke dokter spesialis untuk prosedur ini.

Laringoskopi bisa memberi dokter pandangan yang lebih dekat tentang tenggorokan pasien.

Jika tes ini menunjukkan kelainan, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan (disebut biopsi) dari tenggorokan pasien dan menguji sampel untuk kanker.

Dokter mungkin merekomendasikan salah satu dari jenis biopsi berikut:

Stadium kanker tenggorokan

Jika menemukan sel kanker di tenggorokan pasien, dokter biasanya akan memesan tes tambahan untuk mengidentifikasi stadium atau tingkat kanker yang sudah terjadi.

Stadiumnya berkisar dari 0 hingga 4.

Berikut penjelasannya:

  • Stadium 0: Tumor hanya pada lapisan atas sel-sel bagian tenggorokan yang terkena
  • Stadium 1: Tumor kurang dari 2 cm dan terbatas pada bagian tenggorokan di mana ia mulai
  • Stadium 2: Tumor berukuran antara 2 dan 4 cm atau mungkin telah tumbuh ke area terdekat
  • Stadium 3: Tumor lebih besar dari 4 cm atau telah tumbuh ke struktur lain di tenggorokan atau telah menyebar ke satu kelenjar getah bening
  • Stadium 4: Tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ jauh

Dokter dapat menggunakan berbagai tes untuk menentukan stadium kanker tenggorokan pasien.

Tes pencitraan dada, leher, dan kepala dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang perkembangan penyakit.

Tes ini mungkin termasuk yang berikut:

https://health.kompas.com/read/2021/10/04/180200468/10-gejala-kanker-tenggorokan-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke