KOMPAS.com – Penyakit jantung adalah masalah kesehatan yang jelas harus diwaspadai.
Bagaimana tidak, penyakit ini bisa sangat berbahaya karena dapat menimbulkan serangan jantung atau kematian mendadak.
Dilansir dari WebMD, penyebab penyakit jantung pada umumnya adalah karena adanya penyumbatan, peradangan, atau kerusakan pada jantung dan pembuluh darah di sekitarnya.
Kondisi ini kemudian dapat menghambat aliran darah menuju jantung. Alhasil, jantung jadi tidak bisa memperoleh oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat bekerja dengan maksimal.
Perlu diketahui bahwa tidak seperti otot tubuh lainnya, otot jantung tidak memiliki kemampuan beregenerasi.
Jadi, jika sampai terjadi sedikit saja kerusakan pada organ jantung, hal itu bisa berakibat fatal.
Penyakit jantung pun kini masih tercacat sebagai salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak di sejumlah negara di dunia.
Perubahan gaya hidup untuk mencegah penyakit jantung
Kurangnya komitmen masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat disinyalir menjadi salah satu penyebab penyakit jantung masih marak terjadi.
Berikut ini adalah beberapa saran perubahan gaya hidup untuk mencegah penyakit jantung yang bisa dipertimbangkan:
1. Berhenti merokok
Jika Anda merokok, sebaiknya berhentilah sekarang juga.
Sementara itu, jika ada orang lain di rumah Anda yang merokok, sebaiknya dorong mereka untuk berhenti melakukannya.
Berhenti merokok mungkin sulit untuk dilakukan.
Tetapi, American Heart Association mengingatkan bahwa rasanya akan lebih sulit untuk bisa pulih dari serangan jantung atau hidup dengan penyakit jantung kronis ketimbang untuk berhenti merokok.
Rokok telah terbukti mengandung nikotin yang apabila masuk ke dalam tubuh bisa mengakibatkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah yang lama-kelamaan berdampak pada pengerasaan pembuluh darah.
2. Pilih nutrisi yang baik
Diet sehat adalah salah satu senjata terbaik yang Anda miliki untuk melawan penyakit kardiovaskular.
Makanan yang Anda makan (dan jumlahnya) dapat memengaruhi faktor risiko lain yang dapat dikontrol, yakni kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kelebihan berat badan.
Jadi, pilihlah makanan kaya nutrisi yang memiliki vitamin, mineral, serat, dan nutrisi lain tapi lebih rendah kalori daripada makanan yang miskin nutrisi.
Secara umum, pilihan diet yang dianjurkan untuk mendukung kesehatan jantung, yakni:
Sementara itu, untuk menjaga berat badan yang sehat, koordinasikan diet Anda dengan tingkat aktivitas fisik Anda sehingga Anda menggunakan kalori sebanyak yang Anda konsumsi.
3. Aktif secara fisik setiap hari
Penelitian telah menunjukkan bahwa setidaknya 150 menit per minggu aktivitas fisik intensitas sedang dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan menjaga berat badan pada tingkat yang sehat.
Jika Anda jarang berolahraga selama ini, mulailah dengan perlahan-lahan.
Bahkan melakukan olahraga beberapa menit saja pada suatu waktu sudah dapat menawarkan beberapa manfaat kesehatan.
Studi menunjukkan bahwa orang-orang yang telah mencapai tingkat kebugaran sedang, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal lebih awal daripada mereka yang tingkat kebugarannya rendah.
4. Capai berat badan yang sehat
Obesitas dilaporkan semakin umum terjadi sekarang ini.
Kondisi ini bukan hanya memengaruhi orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Padahal obesitas bisa menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar untuk memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin.
Di mana, semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Menghitung indeks massa tubuh atau body mass indeks (BMI) dapat membantu memberi tahu Anda apakah berat badan Anda sehat atau tidak.
Untuk diperhatikan, fad diet dan suplemen bukanlah jawabannya untuk mengatasi obesitas.
Penerapan asupan nutrisi yang baik, mengontrol asupan kalori, dan melakukan aktivitas fisik melainkan adalah satu-satunya cara untuk menjaga berat badan yang sehat.
5. Mengurangi stres
Melansir Medical News Today, stres yang berkelanjutan dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya produksi hormon andrenalin dan zat katekolamin di dalam tubuh.
Beberapa penelitian pun telah menunjukkan adanya hubungan antara risiko penyakit jantung koroner dan stres dalam kehidupan seseorang yang dapat mempengaruhi faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Misalnya, orang yang sedang stres mungkin makan berlebihan, mulai merokok, atau merokok lebih banyak daripada yang seharusnya.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa reaksi stres pada orang dewasa muda bisa memprediksi risiko tekanan darah pada usia paruh baya.
6. Batasi atau hindari konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dilaporkan dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan kardiomiopati alkohol (jantung melemah), stroke, kanker, dan penyakit lainnya.
Ini dapat berkontribusi pada trigliserida tinggi dan menghasilkan detak jantung yang tidak teratur.
Oleh sebab itu, sebaiknya hindari atau batasi konsumsi alkohol sebagai bagian dari perubahan gaya hidup untuk mencegah penyakit jantung.
https://health.kompas.com/read/2021/10/18/160500168/6-perubahan-gaya-hidup-untuk-mencegah-penyakit-jantung