Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Rempah-rempah dan Manfaatnya bagi Kesehatan

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara kaya rempah-rempah. Tidak hanya sebagai bumbu masak, rempah-rempah juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, seperti antioksidan dan antikanker.

Jauh sebelum muncul pengobatan modern, orang di Yunani kuno menggunakan berbagai rempah-rempah untuk pengobatan.

Mengutip Indonesia.go.id, rempah-rempah digunakan sebagai minuman obat alami atau jamu sejak 1300 M. 

Rempah-rempah biasanya direbus atau ditumbuk untuk diambil sarinya menjadi jamu. 

Berikut daftar rempah-rempah yang bermanfaat untuk mengobati penyakit, seperti yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Kunyit

Kunyit yang mengandung senyawa kurkumin, adalah salah satu bumbu paling populer yang berguna untuk memasak dan menjaga kesehatan.

Penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa kunyit memiliki beberapa manfaat anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, antivirus, dan antiparasit.

Mengutip Healthline.com, kandungan antioksidannya yang sangat kuat membantu melawan kerusakan oksidatif, yang diyakini sebagai salah satu mekanisme kunci di balik penuaan dan banyak penyakit lainnya.

Kurkumin dalam kunyit juga sangat efektif sebagai anti-inflamasi setara dengan beberapa obat anti-inflamasi.

Studi menunjukkan bahwa kunyit dapat meningkatkan fungsi otak, melawan Alzheimer, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, dan meredakan radang sendi.

2. Jahe

Orang telah menggunakan jahe selama ribuan tahun sebagai rempah obat untuk mual dan masalah pencernaan.

Beberapa penelitian terkontrol di zaman modern telah membuktikan bahwa jahe betul berfungsi sebagai antiemetik, obat yang dikonsumsi untuk mengatasi mual dan muntah.

Mengutip Healthline, penelitian telah secara konsisten menunjukkan bahwa 1 gram atau lebih jahe berhasil mengobati mual.

Sama dengan kunyit, jahe juga mengandung sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang sangat tinggi.

Sifat anti-inflamasi jahe yang kuat dapat membantu mengatasi nyeri.

Mengutip Medical News Today, beberapa studi telah menunjukkan bahwa jahe memiliki efek antikanker.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tingkat antioksidan jahe yang tinggi, yang dapat memperlambat reproduksi sel kanker.

Mengutip Healthline, satu studi pada subjek yang berisiko terkena kanker usus besar menemukan bahwa 2 gram ekstrak jahe per hari menurunkan penanda peradangan usus besar, dengan cara yang sama seperti aspirin.

Penelitian lain menemukan bahwa campuran jahe, kayu manis, damar wangi, dan minyak wijen menurunkan rasa sakit dan kekakuan yang dialami oleh mereka yang menderita osteoartritis.

Itu memiliki efektivitas yang sama seperti pengobatan dengan aspirin atau ibuprofen.

3. Jinten

Jinten adalah bumbu masakan yang populer digunakan karena efek aromatiknya.

Studi menunjukkan bahwa jinten berkhasiat untuk menurunkan berat badan, kolesterol, stres, dan banyak lagi. Jinten juga memiliki potensi antioksidan tinggi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa jinten adalah antidiabetes.

Sekelompok terdiri dari 80 orang mengambil formulasi Ayurveda yang mengandung jinten selama 24 minggu, dan hasilnya gula darah postprandial mereka berkurang secara signifikan.

Mengutip NDTV Food, jinten memiliki kemampuan untuk membantu pencernaan, meningkatkan kekebalan dan mengobati gangguan kulit, insomnia, gangguan pernapasan, asma, bronkitis, dan anemia.

4. Kayu manis

Mengutip Medical News Today, peradaban kuno telah menggunakan kayu manis sejak 2.800 SM untuk urapan, pembalseman, dan pengobatan penyakit.

Di samping itu, kayu manis memiliki segudang manfaat kesehatan sebagai rempah-rempah antimikroba, antioksidan, anti-inflamasi, antidiabetes, dan antikarsinogenik.

Sebuah ulasan 2015, menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah.

Mengutip Healthline.com, kayu manis dapat menurunkan gula darah dengan beberapa mekanisme, antara lain dengan memperlambat pemecahan karbohidrat di saluran pencernaan dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan gula darah sebesar 10-29 persen pada pasien diabetes. Presentase tersebut merupakan jumlah yang signifikan.

Dosis efektif untuk menurunkan gula darah biasanya 0,5-2 sendok teh atau 1-6 gram kayu manis per hari.

Kayu manis juga memiliki efek positif untuk meningkatkan kemampuan kognitif, dan para peneliti telah berusaha untuk menentukan apakah rempah-rempah bisa menjadi pengobatan yang efektif terhadap penyakit Alzheimer.

Secara khusus, para ilmuwan telah mempelajari CEppt (ekstrak yang ditemukan dalam kulit kayu manis) untuk memastikan apakah itu dapat membantu mencegah gejala Alzheimer berkembang.

Ketika tikus memakan ekstrak CEppt ini, hasilnya sangat meningkatkan kemampuan kognitifnya.

5. Bubuk cabai

Sebuah penelitian pada 2015 menunjukkan bahwa capsaicin dan fitokimia yang membuat bubuk cabai pedas, berpotensi memainkan peran penting dalam mengatur kesehatan jantung dan metabolisme.

Saat orang mengonsumsi bubuk cabai, memicu perubahan protein yang bermanfaat dalam tubuh untuk menurunkan berat badan. Namun, para peneliti belum sepenuhnya memahami mekanisme cara kerjanya.

Dalam sebuah studi, sejumlah orang berpartisipasi di mana mereka mengonsumsi cabai dalam jumlah sedang selama periode 12 minggu.

Hasilnya, mereka mengalami penurunan berat badan yang dipicu oleh dampak cabai pada tubuh untuk mengontrol insulin dengan lebih baik, di antara efek terapeutik lainnya.

Mengutip Healthline, bahan aktif capsaicin telah terbukti mengurangi nafsu makan dalam banyak penelitian.

Namun tidak ada efek pada orang yang terbiasa makan makanan pedas, karena toleransi terhadap efeknya dapat meningkat.

Dalam hal manfaat kardiovaskular, penelitian terbaru yang disediakan oleh American Heart Association menemukan bahwa mereka yang secara teratur mengonsumsi bubuk cabai dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung 26 persen.

Selain itu, konsumsi cabai yang sering berkorelasi dengan penurunan 25 persen dalam kematian dari penyebab apa pun dan 23 persen lebih sedikit kematian akibat kanker.

6. Kapulaga

Kapulaga adalah bumbu lain yang memberikan berbagai manfaat kesehatan potensial.
Berasal dari biji tanaman yang termasuk dalam keluarga jahe, orang sering mengonsumsi kapulaga dalam teh.

Dalam beberapa riset, menunjukkan kapulaga dapat mengobati sembelit, sakit perut, diare, dispepsia, muntah, sakit kepala, epilepsi, dan penyakit kardiovaskuler.

Penelitian pada hewan menemukan kapulaga juga dapat membantu mengatasi obesitas atau kolesterol tinggi.

Ketika peneliti memberikan suplemen kapulaga pada tikus gemuk, hasilnya dapat menurunkan kolesterol total mereka dan kadar trigliserida.

Mengutip dari NDTV Food, rempah termahal ketiga di dunia ini merupakan sumber vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan seng.

Kandungan kapulaga itu dapat meningkatkan kesehatan jantung, membantu pencernaan, meningkatkan kesehatan mulut, membantu mengatasi diabetes, membantu melawan depresi, melawan asma, mencegah pembekuan darah dan mengobati infeksi kulit.

7. Bawang putih

Sepanjang sejarah kuno, penggunaan utama dari bawang putih adalah untuk obat, seperti yang dikutip dari Healthline.

Senyawa allicin yang memberikan bau khas pada bawang putih memiliki manfaat besar bagi kesehatan.

Suplementasi bawang putih terkenal untuk memerangi penyakit, seperti flu.

Jika sering masuk angin, menambahkan lebih banyak bawang putih ke dalam makanan bisa sangat membantu meredakan.

Ada juga bukti yang meyakinkan untuk efek menguntungkan pada kesehatan jantung.

Bagi mereka dengan kolesterol tinggi, suplemen bawang putih dapat mengurangi kolesterol sekitar 10-15 persen.

Penelitian pada manusia juga menemukan bahwa suplemen bawang putih bermanfaat menurunkan tekanan darah yang signifikan pada orang dengan tekanan darah tinggi.

Dalam satu penelitian, bawang puting itu sama efektifnya dengan obat penurun tekanan darah.

https://health.kompas.com/read/2021/12/07/090000368/7-rempah-rempah-dan-manfaatnya-bagi-kesehatan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke