KOMPAS.com - Virus chikungunya menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk.
Virus ini dapat menyebabkan demam dan nyeri sendi.
Melansir dari Medical News Today, meskipun jarang berakibat fatal, gejalanya bisa parah, tahan lama, dan melemahkan.
Pernah dianggap sebagai penyakit tropis, kasus-kasus tersebut kini telah didokumentasikan di lebih dari seperempat negara di bumi.
Virus chikungunya sebagian besar ditularkan melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi.
Secara umum, penyakit ini tidak dianggap menular.
Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, virus dapat ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi.
Oleh karena itu, mengenali gejala infeksi chikungunya menjadi penting untuk penanganan sejak dini.
Gejala chikungunya
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), kebanyakan orang yang terinfeksi virus chikungunya akan mengalami beberapa gejala.
Biasanya, gejala tersebut akan muncul pada 3 - 7 hari setelah nyamuk yang terinfeksi menggigit seseorang.
Gejala yang paling umum adalah:
Lebih jarang, gejala dapat disertai dengan ruam makulopapular (mirip dengan campak atau ruam panas), konjungtivitis, mual, dan muntah.
Penanganan
Apabila mengalami beberapa gejala di atas, segera priksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Biasanya dokter akan menganjurkan beberapa langkah berikut untuk mengatasi gejalanya:
Cara mencegah chikungunya
Mengingat cara utama penularan chikungunya adalah melalui gigitan nyamuk, metode pencegahan terbaik adalah dengan meminimalkan kontak dengan nyamuk.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah chikungunya antara lain:
https://health.kompas.com/read/2021/12/10/090000968/mengenal-gejala-chikungunya-dan-cara-mencegahnya