KOMPAS.com - Dinikmati panas atau dingin, teh melati pertama kali mendapatkan popularitas di Cina selama dinasti Ming.
Terkenalnya di Asia dan di seluruh dunia, teh jenis ini sering kali dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang diklaim bagi tubuh.
Salah satu teh melati tradisional yang lebih terkenal berasal dari wilayah Fujian di Cina, tempat teh ini dibuat dengan bunga melati.
Namun, secara ilmiah apakah teh melati benar-benar memiliki manfaat untuk kesehatan?
Manfaat teh melati untuk kesehatan
Melansir dari Very Well Fit, karena sebagian besar campuran teh melati yang tersedia secara komersial tidak mengandung bunga yang sebenarnya, manfaat kesehatan biasanya didapat dari teh yang diseduh.
Manfaat yang didapat pun berbeda-beda, tergantung jenis teh yang diseduh.
Baik teh hitam maupun teh hijau mengandung polifenol termasuk katekin, flavonoid, dan tanin.
Para peneliti telah menghubungkan konsumsi flavonoid dengan beberapa manfaat kesehatan karena efek antioksidannya.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengatakan dengan pasti apakah teh dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan.
Meskipun demikian, beberapa peminum teh percaya bahwa teh melati dapat membantu menginduksi ketenangan sebelum tidur.
Namun, manfaat ini belum terbukti dalam studi klinis.
Racikan teh melati
Teh melati biasanya terbuat dari daun teh hijau atau daun yang belum difermentasi, tetapi teh juga bisa dibuat dari daun teh hitam, daun teh oolong, atau teh putih.
Seseorang dapat membuat teh melati dengan mencampurkan daun teh yang dipilih dan kelpoak bunga melati yang baru dipetik.
Namun, jika cara tersebut terasa kurang praktis,seseorang bisa membeli langsung racikan teh melati yang saat ini dikemas dengan berbagai bentuk, mulai dari teh tabur hingga teh celup.
Inilah cara membuat secangkir teh melati:
Untuk es teh dingin, masukkan teh ke dalam teko air dan rendam selama enam hingga 12 jam pada suhu kamar.
Saring dan dinginkan ke dalam lemari es atau tuang es batu.
Apakah Teh Melati Mengandung Kafein?
Teh melati mengandung kafein sebanyak teh dasar yang dibuatnya.
Baik teh hijau maupun teh hitam secara alami mengandung kafein.
Teh hijau memiliki antara 9 hingga 63 miligram per porsi 8 ons dan teh hitam memiliki 42 hingga 79 miligram per porsi 8 ons.
Sebagai perbandingan, secangkir kopi biasa mengandung sekitar 100 miligram kafein.
https://health.kompas.com/read/2022/01/14/060000168/benarkah-teh-melati-bermanfaat-untuk-kesehatan-