KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan pengguna vaksin primer Sinovac (Coronavac) untuk mendapatkan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca, di mana gerakan vaksinasi booster telah dimulai pada 12 Januari 2022.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah meloloskan 5 merek vaksin booster karena ditemukan penurunan efikasi untuk melawan mutasi baru Covid-19.
Mengutip Sehat Negeriku, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa hasil studi menunjukkan terjadi penurunan antibodi pada 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis primer lengkap.
Sehingga, dibutuhkan pemberian dosis lanjutan (booster) untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) menganjurkan pemberian vaksinasi
booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.
ITAGI menjelaskan bahwa vaksinasi booster adalah vaksinasi Covid-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer 2 dosis (lengkap).
Kegunaan vaksin booster
"Tujuannya adalah untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan,” kata ITAGI tentang kegunaan vaksin booster pada Kamis (13/1/2022) di Jakarta.
Mengutip Health, dua dosis vaksin Covid-19 telah memberikan perlindungan yang sangat baik, terutama terhadap penyakit parah.
Kemudian, vaksin booster akan memastikan kita mendapatkan perlindungan dari dua dosis pertama lebih kuat dan tahan lama, dan akan membantu mencegah penyebaran virus.
Vaksin booster meningkatkan perlindungan kita terhadap:
Jenis vaksin booster diberikan akan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksinasi dosis 1 dan 2 yang diterima dan sesuai ketersediaan vaksin di tempat layanan.
Kombinasi vaksinasi booster yang akan diberikan sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).
Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.
Keefektifan vaksin booster Pfizer
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan bahwa berdasarkan hasil uji imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster Pfizer sebesar 3,3 kali.
Mengutip Medpage Today, ditemukan bahwa bagi mereka yang suntik vaksin primer dosis lengkap dan booster Pfizer, kemanjurannya adalah 70 persen.
Namun, turun menjadi 45 persen pada 10 minggu atau lebih.
Penemuan itu dilakukan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA) yang menganalisis 147.597 kasus varian Delta dan 68.489 kasus varian Omicron dari 27 November hingga 17 Desember.
Mengutip CNBC, Ketua dan Chief Executive Officer Pfizer Albert Bourla mengatakan Omicron merupakan target yang lebih sulit dari varian Covid-19 sebelumnya.
Omicron yang memiliki lusinan mutasi, dapat menghindari beberapa perlindungan yang diberikan oleh dua dosis primer Pfizer.
Keefektifan vaksin booster AstraZeneca
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan bahwa berdasarkan hasil uji imunogenisitas menunjukkan terdapat peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster AstraZeneca.
Mengutip Reuters, data dari studi laboratorium Universitas Oxford pada 23 Desember 2021 menyebutkan suntikan homolog vaksin booster AstraZeneca efektif melawan varian Omicron.
Studi tentang vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa setelah tiga dosis vaksin, tingkat penetralan terhadap Omicron secara luas mirip dengan yang melawan varian virus Delta setelah dua dosis.
Perusahaan yang terdaftar di London itu mengatakan para peneliti di Universitas Oxford yang melakukan penelitian itu independen dari mereka yang mengerjakan vaksin dengan AstraZeneca.
Mene Pangalos, kepala R&D biofarmasi AstraZeneca mengatakan setelah suntik vaksin booster tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan Omicron lebih tinggi dari pada antibodi orang yang telalh terinfeksi dan pulih dari Covid-19.
Aturan untuk penerima vaksin booster
Mengutip Sehat Negeriku, ada sejumlah aturan yang berlaku umum saat ini sebagi berikut:
https://health.kompas.com/read/2022/01/15/100000068/apa-vaksin-booster-untuk-pengguna-vaksin-primer-sinovac-