Tumor, Kista, kanker kandungan merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan pada wanita. Biasanya ukurannya bervariasi mulai dari ukuran kecil hingga besar.
Pada fase awal pertumbuhan tumor, kista, dan kanker kandungan biasanya tidak ada keluhan yang ditimbulkan.
Tetapi jika sudah membesar terkadang dapat dirasakan nyeri lokal dan tegang pada dinding perut, serta gangguan mestruasi.
Jenis-jenis tumor kandungan dapat berasal dari vulva, vagina, serviks (mulut rahim), uterus (rahim), ovarium (indung telur).
Penemuan tumor, kista, kanker kandungan umumnya mulai dirasakan bila sudah dapat diraba dan dikeluhkan oleh pasien.
Pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Ultrasonografi (USG), dan penunjang lainnya seperti Pap Smear dan biopsi dapat ditemukan suatu massa tumor.
Pengobatan dilakukan sesuai dengan jenis kista, ukuran dan keadaan klinis masing-masing pasien. Tumor, kista dan kanker kandungan dapat berupa kista fungsional, tumor jinak, dan tumor ganas.
Di antara tumor jinak kandungan yang paling sering ditemukan mioma dan kista ovarium.
Sedangkan pada kanker kandungan yang paling sering ditemukan kanker serviks dan kanker ovarium.
Sayangnya sebagian besar, Wanita datang ke rumah sakit pada stadium yang lanjut karena program skrining yang masih rendah.
Pada awal pandemi, terdapat banyak hambatan dalam tata laksana pasien dengan tumor, kista, dan kanker kandungan karena adanya pembatasan kunjungan, batasan pemeriksaan, maupun penundaan dan antrean tindakan operasi yang lebih panjang.
Kanker kandungan dan Covid-19
Pasien dengan kanker aktif jika terinfeksi Covid-19 memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gejala berat.
Itu karena pasien kanker cenderung lanjut usia dan memiliki komorbid, maka perhatian khusus harus diberikan pada kelompok ini.
Menurut World Health Organization (WHO) Covid-19 menjadi pandemi global sejak Maret 2020. Setidaknya 247 juta orang didunia telah terinfeksi Covid-19, lebih dari 5 juta di antaranya meninggal dunia.
Di Indonesia, berdasarkan data kementrian Kesehatan republik Indonesia setidaknya 4.246.174 orang telah terpapar Covid-19 dan 143.481 telah meninggal akibat penyakit ini.
Covid-19 menunjukkan berbagai macam manifestasi klinis, mulai dari tidak bergejala hingga pneumonia berat dengan disfungsi multiorgan.
Orang dengan multiple comorbid dan status imunokompromais memiliki prognosa yang kurang baik dan meningkatkan angka mortalitas.
Upaya pencegahan infeksi Covid-19 terus dilakukan, mulai dari penerapan protokol Kesehatan hingga upaya vaksinasi.
Di Indonesia vaksinasi Covid-19 secara masal dimulai pada Januari 2021.
Vaksinasi Covid-19 pada pasien tumor, kista, dan kanker kandungan
Banyak vaksin Covid-19 mulai dikembangkan, di antaranya virus yang inaktif atau dilemahkan, protein-based vaccine, viral vector vaccine, dan vaksin RNA-DNA.
Jenis-jenis vaksin yang beredar di Indonesia diantaranya Sinovac/Coronavac, Aztrazeneca, Moderna, dan Pfizer.
Semua jenis vaksin tersebut aman diberikan pada pasien dengan tumor, kista dan kanker kandungan.
Vaksinasi diharapkan dapat menghasilkan perlindungan terhadap infeksi, dan akhirnya dapat menimbulkan renspons imun yang baik terhadap virus Covid-19.
Pembentukan imunitas setelah vaksinasi diharapkan dapat menurunkan risiko perkembangan penyakit dan komplikasinya.
Sehingga Ketika tubuh terpapar virus tubuh dapat melawan virus tersebut dengan imunitas yang telah terbentuk.
Berbagai pertanyaan mulai muncul terkait vaksin Covid-19 dan tumor ovarium, berikut pembahasannya.
Saya pasien tumor, kista dan kanker kandungan seperti mioma uteri, kista ovarium, kanker serviks, kanker ovarium apakah saya boleh melakukan vaksinasi covid 19?
Pastinya YA.
Semua pasien tumor, kista, dan kanker kandungan yang sedang dalam terapi atau sudah menyelesaikan terapi harus mendapatkan vaksinasi karena Covid-19 akan sangat berbahaya bagi pasien kanker.
Jika saya direncanakan atau sedang kemoterapi, apakah saya harus mendapatkan vaksinasi Covid-19?
Ya!
Pasien yang sedang menjalankan terapi harus mendapatkan vaksinasi kecuali bagi mereka yang mengalami reaksi alergi terhadap komponen vaksin.
Beberapa ahli merekomendasikan melakukan setidaknya dua minggu sebelum memulai kemoterapi.
Jika sedang dalam kemoterapi, leukopenia, atau pansitopenia, vaksinasi sebaiknya dilakukan saat periode telah selesai.
Perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis onkologi ginekologi mengenai waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi.
Jika saya direncanakan terapi pembedahan, kapan waktu vaksinasi terbaik?
National Cancer Comprehensive Network (NCCN) merekomendasikan untuk tidak mendapatkan vaksinasi menjelang pembedahan.
Pada pasien dengan kanker ovarium sebaiknya dilakukan vaksinasi 2 minggu sebelum atau sesudah pembedahan.
Hal ini akan membantu menentukan apakah ada gejala yang merupakan efek samping dari operasi atau vaksin.
Beri tahu dokter, jika ingin vaksinasi tetapi Anda direncanakan melakukan pembedahan.
Jika saya memiliki riwayat tumor, kista dan kanker kandungan dan saat ini sudah sembuh, apakah vaksinasi dapat memicu kembali tumor, kista dan kanker kandungan yang pernah saya alami?
Ya, boleh divaksin.
Vaksinasi Covid-19 tidak akan memicu kembali timbulnya tumor, kista, dan kanker kandungan.
Bagaimana efektifitas dan keamanan vaksinasi?
Setiap pasien kanker memiliki tingkat imunitas yang berbeda-beda.
Keadaan ini tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat keganasan, kondisi kebugaran pasien dan disfungsi imunitas yang sudah dimiliki sebelumnya atau tipe pengobatan antiinflamasi yang sedang digunakan.
Meskipun demikian, vaksinasi tetap aman dan dapat mengurangi risiko terjadi gejala berat infeksi Covid-19.
Apa efek samping vaksin Covid-19 yang mungkin saya alami?
Flu-like symptoms (sakit kepala, demam dan nyeri sendi) dapat terjadi, terutama pada vaksinasi kedua.
Ini merupakan gejala normal sebagai tanda proses pembentukan antibodi terhadap virus Covid-19 dimulai dan akan menghilang dalam beberapa hari.
Apakah saya dapat terlindung dari infeksi Covid-19 setelah melakukan vaksinasi lengkap
Vaksinasi yang beredar saat ini efektif melindungi dari infeksi Covid-19 dan menurunkan mortalitas akibat infeksi Covid-19.
Meskipun vaksinasi telah lengkap, kita masih dapat terinfeksi jika terpapar dengan virus sehingga tetap direkomendasikan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik seperti memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan.
Apakah akan ada interaksi antara vaksin Covid-19 dengan pengobatan yang sedang diberikan untuk tumor, kista, dan kanker kandungan?
Sampai saat ini vaksinasi Covid-19 di dunia sudah diberikan lebih dari 7 miliar dosis, di Indonesia lebih dari 125 juta dosis dan belum ada laporan terjadinya interaksi antara vaksin dan terapi atau pengobatan yang sedang diberikan pada pasien.
Dapat disimpulkan bahwa vaksinasi Covid-19 pada pasien tumor, kista dan kanker kandungan aman dan dapat melindungi dari gejala berat infeksi Covid-19.
Efek samping yang muncul bervariasi, umumnya flu like syndrome.
Namun jangan khawatir karena hal ini menandakan tubuh kita sedang berusaha membangun proteksi terhadap virus Covid-19.
Jika ada keluhan atau kondisi khusus, jangan ragu untuk segera konsultasikan pada dokter terdekat. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter jika anda ingin melakukan vaksinasi Covid-19.
https://health.kompas.com/read/2022/01/20/081457968/vaksinasi-covid-19-pada-penderita-tumor-kista-dan-kanker-kandungan