Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Air Dingin Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

KOMPAS.com - Tetap terhidrasi sangat penting untuk kesehatan, tetapi ada beberapa perdebatan tentang suhu terbaik untuk air ketika orang meminumnya.

Mengonsumsi air yang cukup setiap hari sangat penting untuk mendukung semua fungsi tubuh, termasuk pencernaan dan metabolisme, membuang limbah, menjaga suhu tubuh normal, dan menjaga kesehatan organ dan jaringan.

Meski demikian, ada beberapa orang percaya bahwa minum air dingin dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Namun, benarkah anggapan demikian?

Dilansir dari Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air dingin tidak berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.

Minum air dingin malah memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air dingin selama berolahraga dapat meningkatkan kinerja dan daya tahan seseorang.

Misalnya, studi tahun 2012 yang melibatkan 45 laki-laki sehat secara fisik menemukan bahwa minum air dingin selama olahraga secara signifikan mengurangi kenaikan suhu inti tubuh dibandingkan dengan minum air suhu normal, yakni 16 derajat Celcius.

Studi lain yang terbit pada tahun 2014 menyelidiki efek dari minuman yang berbeda pada kinerja 12 atlet pria terlatih di iklim tropis yang bersepeda.

Para peneliti melaporkan bahwa minum air es lebih baik untuk kinerja daripada minum air pada suhu netral.

Namun, mereka juga menyimpulkan bahwa atlet mencapai performa terbaik saat mengonsumsi minuman es yang juga beraroma mentol.

Meski demikian, minum air dingin tidak dianjurkan untuk beberapa orang yang memiliki kondisi tertentu karena diketahui dapat memperburuk kondisi seseorang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kondisi yang mempengaruhi kerongkongan, atau saluran makanan, seperti akalasia, harus menghindari minum air dingin.

Akalasia adalah kondisi langka yang dapat membuat sulit menelan makanan dan minuman.

Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa minum air dingin memperburuk gejala pada orang dengan akalasia.

Namun, ketika peserta minum air panas, itu membantu menenangkan dan mengendurkan pipa makanan, membuat makanan dan minuman lebih mudah ditelan.

Studi lain tahun 2001 yang melibatkan 669 wanita menunjukkan bahwa minum air dingin dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang.

Para peneliti melaporkan bahwa 7,6 persen partisipan mengalami sakit kepala setelah meminum 150 mililiter air es melalui sedotan.

Mereka juga menemukan bahwa peserta dengan migrain aktif dua kali lebih mungkin mengalami sakit kepala setelah minum air dingin dibandingkan mereka yang tidak pernah mengalami migrain.

Beberapa orang mengeklaim bahwa mengonsumsi minuman dan makanan dingin dapat menyebabkan sakit tenggorokan atau pilek.

Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.

https://health.kompas.com/read/2022/02/06/120000968/benarkah-air-dingin-berdampak-buruk-bagi-kesehatan-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke