KOMPAS.com - Selama bulan Ramadhan, umat muslim melaksanakan ibadah puasa. Tak hanya muslim, puasa juga ada dalam tradisi agama dan kepercayaan lain.
Namun, tahukah Anda, puasa tidak hanya memiliki manfaat secara religi dan spiritual saja tapi juga berdampak baik bagi tubuh kita?
Beberapa tahun terakhir ini, memperpanjang jangka hidup ternyata telah diklaim oleh para ahli menjadi salah satu manfaat puasa.
Namun, sebenarnya mengapa puasa dapat membuat panjang umur?
David Sinclair dari Harvard Medical School mengatakan pada wawancara di CBS Sunday Morning (29/11/2021) bahwa, selama bertahun-tahun peradaban manusia, makan dalam jumlah yang lebih sedikit dan tidak diambang kelaparan atau malnutrisi adalah hal yang bagus bagi tubuh.
Puasa "menyalakan" sistem anti-penuaan
Menurut David, yang terjadi pada tubuh saat kita tidak makan adalah tubuh kita menyalakan sistem pertahanan melawan penuaan.
Hal ini juga diungkapkan oleh dr. Nir Barzilai, Perguruan Tinggi Kedokteran Albert Einstein.
Barzilai menyebut mengenai keterkaitan antara puasa dan umur panjang.
Di laboratoriumnya, Barzilai membuat percobaan terhadap sekelompok hewan yang bersaudara.
Satu kelompok dapat makan apapun yang mereka mau, sedangkan kelompok lainnya mendapat 60 persen dari apa yang kelompok pertama konsumsi.
Menariknya, hasil mengatakan bahwa kelompok yang makan hanya 60 persen hidup selama 40 persen lebih lama dan lebih sehat dibandingkan kelompok satunya.
Barzilai berkata, “Sejak tahun 1950 (di Amerika), orang-orang berasumsi untuk mengurangi makanan saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Namun, hal itu hanya akan membuat Anda menjadi kurus dan tidak memperpanjang umur."
"Anda butuh untuk berpuasa agar dapat meningkatkan mekanisme yang mengatur proses penuaan,” tegasnya.
Puasa memicu kondisi hormesis
David Sinclair kembali menjelaskan bahwa yang menjadi trik dalam umur panjang adalah kondisi hormesis.
Hormesis adalah stres biologis yang kita berikan pada tubuh, seperti lari, rasa lapar, hawa dingin, hawa panas, dan sebagainya.
Pada dasarnya, hormesis menempatkan tubuh kita dalam kesulitan minor yang dirasakan tanpa harus menyakiti diri sendiri.
Saat hormesis terjadi, sistem pertahanan akan penuaan akan bekerja.
Jika Anda sering makan dan tidak melakukan apa-apa, sistem pertahanan tersebut akan jarang bekerja dan penuaan akan lebih cepat terjadi.
Konsep ini turut didukung oleh Morgan Levine dari Yale Center for Research on Aging. Morgan menekankan bahwa stres yang diberikan bukanlah stres besar, tapi stres minor.
“Stres ringan yang sangat akut dapat benar-benar meningkatkan ketahanan biologi Anda. Kami berpikir bahwa melakukan hal seperti olahraga atau puasa dapat meningkatkan ketahanan ini,” ujar Morgan.
Puasa bikin tubuh lebih baik
Meski bukan untuk kewajiban agama, David Sinclair menerapkan puasa sebagai dietnya.
Dia mengatakan bahwa efek yang dia rasakan sangat terasa, seperti merasa fit dan tidak merasa kembung setelah makan.
“Anda mungkin akan merasakan bahwa Anda tidak pernah merasa lebih baik, terlihat lebih baik, dapat berkonsentrasi lebih baik di siang hari, dan bahkan tidur lebih nyenyak,” ucap David.
https://health.kompas.com/read/2022/04/13/160000468/puasa-terbukti-memperpanjang-usia-dan-anti-penuaan