Perlu diketahui, ambang batas indeks massa tubuh (IMT) normal menurut Kementerian Kesehatan berada di kisaran 18,5—25.
Seseorang dianggap memiliki obesitas ringan apabila memiliki IMT antara 25,1—27 dan obesitas berat apabila memiliki IMT di atas 27.
IMT dapat diketahui dengan menghitung secara manual atau menggunakan kalkulator indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) yang banyak tersedia secara daring.
Penyebab obesitas di antaranya gaya hidup tidak sehat, genetik, ketidakseimbangan hormon, masalah psikologis, sampai efek samping obat tertentu.
Namun, kebanyakan obesitas disebabkan gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tinggi lemak jahat dan kalori, kurang gerak, dan tidak pernah olahraga.
Berikut akibat obesitas pada kesehatan sampai pencegahannya yang perlu Anda ketahui.
Akibat obesitas pada kesehatan
Obesitas bisa memiliki dampak buruk pada kesehatan karena masalah ini memicu gangguan metabolisme sampai hormon.
Dikutip dari WHO European Regional Obesity Report 2022, berikut beberapa akibat obesitas pada kesehatan yang pantang disepelekan:
Penyakit pernapasan kronis
Obesitas terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, gangguan tidur apnea, sampai berisiko terkena Covid-19 dengan gejala parah.
Penyakit fatty liver
Gangguan metabolisme pada penderita obesitas juga bisa menyebabkan penyakit fatty liver atau perlemakan hati non-alkohol.
Komplikasi muskuloskeletal
Masalah berat badan berlebih terkait obesitas ternyata juga bisa memicu komplikasi muskuloskeletal atau tulang, sendi, dan otot. Penderita obesitas rentan mengalami pengeroposan tulang dan sendi, penyakit rematik, sampai sakit punggung kronis.
Masalah kesehatan mental
Penelitian menunjukkan, terdapat kaitan erat antara obesitas dan depresi pada orang dewasa. Obesitas dapat meningkatkan risiko depresi. Sebaliknya, depresi juga bisa meningkatkan risiko obesitas.
Diabetes mellitus
Obesitas bisa mengganggu kinerja tubuh dalam menggunakan hormon insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini bisa meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes mellitus.
Penyakit jantung dan pembuluh darah
Akibat obesitas yang penting diwaspadai lainnya yakni penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, sampai peningkatan risiko gagal jantung.
Penyakit ginjal kronis
Kelebihan berat badan atau obesitas membuat ginjal harus bekerja ekstra keras, dengan menyaring darah lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh yang meningkat. Kondisi ini lambat laun bisa merusak ginjal dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal kronis.
Penyakit kanker
Dampak obesitas juga dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kanker seperti payudara, kolorektal atau usus, kandung empedu, pankreas, hati, ginjal, lambung, esofagus, tiroid, ovarium, dan darah. Obesitas juga bisa memperparah kanker dan meningkatkan risiko kematian akibat kanker.
Pencegahan obesitas
Ada beberapa langkah pencegahan obesitas yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Mengingat beberapa akibat obesitas bisa membahayakan kesehatan, Anda yang punya berat badan berlebih sebaiknya menjalankan langkah-langkah pencegahan obesitas di atas.
https://health.kompas.com/read/2022/05/09/200100568/8-akibat-obesitas-pada-kesehatan-yang-pantang-disepelekan