Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hal yang Terjadi Jika Gangguan Bipolar Tidak Diobati

KOMPAS.com - Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental kronis yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang tiba-tiba.

Gangguan kesehatanmental ini bisa mengalami episode depresi, manik, atau hipomanik.

Hanya profesional kesehatan mental yang bisa mendiagnosis adanya gangguan bipolar pada seseorang.

Setelah mendapatkan diagnosis, pasien harus menjalani perawatan atau pengobatan rutin.

Tanpa adanya pengobatan yang rutin, pasien bisa mengalami penurunan kualitas hidup dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Efek negatif bipolar yang tidak diobati

Gangguan bipolar yang tidak diobati busa memicu berbagai masalah seperti berikut:

1. Masalah pada kehidupan pribadi

Gangguan bipolar dapat menyebabkan tantangan dengan pemikiran dan emosi bagi orang yang mengalaminya.

Hal itu juga bisa berdampak pada kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain.

Misalnya, seseorang yang mengalami episode depresi dari gangguan bipolar dapat mengisolasi diri mereka sendiri dan menunjukkan minat yang kurang dalam kegiatan yang biasa mereka lakukan.

Gangguan bipolar sering dikaitkan dengan kesulitan bersosialisasi. Orang dengan gangguan bipolar dapat memiliki fungsi sosial yang buruk.

Hal ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk memelihara persahabatan, membentuk hubungan, dan menjadi bagian dari jaringan sosial yang lebih besar.

2. Efek buruk pada pekerjaan

Hidup dengan gangguan bipolar yang tidak diobati dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk:

  • mencari pekerjaan
  • tetap bekerja
  • melakukan fungsi pekerjaan.

Sebuah studi 2017 dari 129 orang dengan gangguan bipolar menemukan bahwa orang dengan gangguan bipolar lebih cenderung menganggur, depresi di tempat kerja, dan memiliki konflik dengan rekan kerja.

Orang dengan gangguan bipolar juga lebih cenderung memiliki masalah produktivitas kerja.

Menurut Pusat Kesehatan Mental Tempat Kerja, mereka kehilangan rata-rata 18,9 hari kerja dalam setahun, dibandingkan dengan 7,4 hari per tahun untuk orang tanpa gangguan bipolar.

3. Risiko bunuh diri

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) gangguan bipolar yang tidak diobati bisa memicu peningkatan risiko upaya bunuh diri dan keparahan episode perubahan suasana hati.

Bunuh diri adalah faktor utama penurunan harapan hidup pada orang dengan gangguan bipolar, terutama jika kondisinya tidak diobati.

Orang dengan gangguan bipolar memiliki tingkat bunuh diri yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Sebuah tinjauan 2019 dari penelitian risiko bunuh diri untuk orang dengan gangguan bipolar melaporkan:

  • Tingkat bunuh diri orang dengan gangguan bipolar adalah 10 sampai 30 kali lebih tinggi dari tingkat populasi umum.
  • Antara 20 dan 60 persen orang dengan gangguan bipolar mencoba bunuh diri setidaknya sekali dalam hidup mereka.
  • Hingga 20 persen orang dengan gangguan bipolar meninggal karena bunuh diri.

Para ahli setuju pengobatan tepat waktu adalah kunci untuk mencegah bunuh diri pada orang dengan gangguan bipolar.

Obat-obatan, terapi, perubahan gaya hidup, dan jaringan pendukung yang kuat semuanya dapat berperan penting.

https://health.kompas.com/read/2022/06/04/060000368/hal-yang-terjadi-jika-gangguan-bipolar-tidak-diobati

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke