Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Pemicu Tekanan Darah Rendah, Dehidrasi hingga Gangguan Jantung

KOMPAS.com - Tekanan darah rendah atau hipotansi umumnya ditandai dengan tensi 90/60 mmHg atau bisa juga lebih rendah.

Melansir Healthline, hipotensi menyebabkan organ vital Anda tidak menerima aliran darah sebanyak yang mereka butuhkan. Kondisi ini menyebabkan gejala berikut:

Dikutip dari Mayo Clinic, ada 10 kondisi yang dapat memicu terjadinya tekanan darah rendah atau hipotensi. 

1. Kehamilan

Tekanan darah normal pada ibu hamil berada pada angka kurang dari 120/80 mmHg. Jika kurang dari itu, ibu hamil positif mengidap tekanan darah rendah.

Tekanan darah rendah sering terjadi pada 24 minggu pertama kehamilan.

Tekanan darah rendah pada ibu hamil dipicu oleh perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke janin.

Bila tidak ditangani, tekanan darah rendah dapat menyebabkan solusio plasenta, pertumbuhan bayi melambat, hingga persalinan prematur.

2. Kondisi jantung dan katup jantung

Ganggguan sirkulasi yang disebabkan karena serangan jantung, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan detak jantung yang sangat rendah (bradikardia) dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

3. Penyakit yang berhubungan dengan hormon

Penyakit yang berhubungan dengan hormon di sini maksudnya ialah gangguan endokrin, seperti diabetes , insufisiensi adrenal (addison), dan penyakit tiroid.

4. Dehidrasi

Ketika tubuh tidak memiliki cukup air, jumlah darah dalam tubuh otomatis akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah turun.

Perlu Anda ketahui, berikut kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi:

5. Kehilangan darah

Kehilangan banyak darah, seperti karena cedera atau pendarahan internal, juga mengurangi volume darah. Kondisi ini juga memicu hipotensi.

6. Infeksi berat (septikemia)

Septikemia adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami keracunan darah akibat bakteri dalam jumlah besar masuk ke dalam aliran darah.

Darah yang terkontiminasi bakteri dapat menyebabkan syok septik atau penyebaran infeksi yang membuat kegagalan organ dan tekanan darah yang sangat rendah.

Syok septik adalah kondisi mengancam jiwa yang disebabkan oleh infeksi lokal maupun seluruh sistem parah dan segera memerlukan bantuan medis.

Gejala termasuk tekanan darah rendah, lengan pucat dan dingin dan kaki, menggigil, kesulitan bernapas, dan penurunan output urine.

7. Reaksi alergi parah (anafilaksis)

Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian

Anafilaksis biasanya ditunjukkan dengan beberapa gejala termasuk di antaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, pusing berasa mau pingsan, dan tekanan darah rendah.

8. Kurang nutrisi

Orang yang kekurangan asupan nutrisi, terutama vitamin B-12, folat, dan zat besi, akan mengalami tekanan darah rendah karena tubuh tidak dapat optimal dalam memproduksi sel darah merah.

9. Disfungsi otonom atau kerusakan saraf yang mengontrol beberapa fungsi tubuh.

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mengontrol aktivitas tubuh, seperti tekanan darah, detak jantung, hingga suhu tubuh.

Apabila terjadi disfungsi atau kerusakan, maka tubuh pun ikut kesulitan dalam mengontrol tekanan darah.

Sakit kepala ringan hingga pingsan merupakan gejala tekanan darah rendah atau hipotensi karena disfungsi otonom.

10. Kondisi syok hemoragik

Syok hemoragik merupakan kondisi tersering yang ditemukan pada pasien dengan trauma dan menjadi penyebab utama kematian dalam 24 jam pasca kejadian.

Kondisi syok yang terus menerus dapat mengganggu aliran darah dan oksigenasi jaringan, menyebabkan penurunan tekanan darah, kegagalan multiorgan, hingga kematian.

Kapan harus ke dokter?

Anda harus segera menghubungi dokter atau pusat medis terdekat apabila terjadi penurunan tekanan darah ekstrem (drop).

Dokter akan mempertimbangkan perawatan berdasarkan jenis tekanan darah rendah dan kondisi yang memicu hipotensi.

Selanjutnya, dokter akan memberikan perawatan medis, seperti tindakan khusus serta pemberian obat-obatan.

Selain itu, dokter juga akan meminta pasien untuk mengubah pola hidup agar terhindar dari risiko hipotensi dengan menjaga asupan air, kelola stres, aktif bergerak, hingga mengatur pola makan sesuai kebutuhan tubuh.

https://health.kompas.com/read/2022/06/19/140000268/10-pemicu-tekanan-darah-rendah-dehidrasi-hingga-gangguan-jantung

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke