KOMPAS.com - Protokol kesehatan tetap perlu diterapkan bersama sebagai modal strategis menuju endemi Covid-19, di mana virus masih berkeliaran.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia terlihat meningkat lagi secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Peningkatan signifikan mulai terlihat sejak awal pekan ini sebanyak 591 kasus, kemudian menjadi 930 kasus, hingga tembus 1.242 kasus pada tengah pekan.
Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus akan terus meningkat hingga akhir Juli tahun ini.
Subvarian BA4 dan BA5 yang menjadi varian of concern dikhawatirkan merupakan penyebabnya karena mudah menular.
BA4 dan BA5 adalah subvarian dari Omicron (SARS-CoV-2) yang pertama kali dideteksi di Afrika Selatan masing-masing pada Januari dan Februari 2022.
Namun, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk meolonggarakan protokol kesehatan dengan mengizinkan lepas masker di ruang terbuka per 18 Mei 2022.
"Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker, jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," kata Presiden Joko Widodo pada Selasa, 17 Mei 2022.
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi mengatakan pandemi Covid-19 ini masih belum selesai.
Sebagai informasi, penyakit memiliki sebuah siklus perkembangan dari epidemi menjadi endemi, yaitu sebagai berikut:
Artinya, situasi endemi itu menunjukkan penyakitnya masih ada, hanya penularannya terkendali. Jadi, endemi Covid-19 bukan berarti kondisi yang bebas penyakit itu.
Menurut Kementerian Kesehatan, indikator Covid-19 menjadi endemi adalah:
Kondisi tersebut harus terjadi dalam rentang waktu tertentu, misalnya 6 bulan.
Menurut Dr dr Erlina Burhan dari Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI menuju endemi Covid-19 membutuhkan proses dan persiapan yang konsisten, meliputi:
Dr Erlina mengatakan langkah antisipasi untuk mendukung pencapaian endemi Covid-19 salah satunya adalah tetap memakai masker di ruang terbuka dan di ruang tertutup.
"Jangan lengah meski nanti kasus (Covid-19) menurun," terangnya.
Hanya saja untuk mencapai standar endemi Covid-19 itu, IDI melihat ada beberapa tantangan, seperti:
“Kami meminta kerja sama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan, strategi pencegahan, dan sistem pengendalian penularan dengan kuat," kata Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi.
"Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, tetapi semua pihak secara bersamaan,” tegas dr Adib tentang pencegahan penyebaran virus menuju endemi Covid-19.
Ada pun IDI merekomendasikan pencegahan lonjakan kasus Covid-19 sebagai berikut:
https://health.kompas.com/read/2022/06/22/140000468/cara-menuju-endemi-covid-19--protokol-kesehatan-perlu-ketat-diterapkan