Berdasarkan data per Selasa (21/6/2022), dari sekitar 3.000 kasus rawat jalan jemaah haji di Tanah Suci, sebanyak 1.384 di antaranya disebabkan penyakit hipertensi. Jumlah tersebut nyaris 50 persen, tepatnya 46,1 persen.
Dari deteksi dini tim kesehatan darurat atau emergency medical team (EMT) yang bertugas di Tanah Suci, terdapat 791 kasus hipertensi yang dilaporkan. Selain itu, ada 8 kasus hipertensi di Kantor Kesehatan Haji Indonesia.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS menyampaikan, penyebab hipertensi jemaah calhaj kambuh di Tanah Suci utamanya karena dehidrasi, aktivitas fisik yang berlebihan, dan kelelahan.
“Asupan cairan yang cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan jemaah haji maupun tenaga kesehatan haji,” kata Budi, seperti dilansir dari SehatNegeriku, Rabu (22/6/2022).
Cara mencegah hipertensi kambuh
Budi membagikan beberapa langkah pencegahan hipertensi kambuh bagi jemaah haji yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi selama di Tanah Suci, di antaranya:
Tim promosi kesehatan dari pemerintah yang bertugas di Makkah maupun Madinah, sejak Sabtu (18/6/2022), telah bergerak untuk mengingatkan jemaah haji agar tak lengah menjaga kesehatan, termasuk mengendalikan hipertensi agar tidak kambuh.
Gejala hipertensi yang perlu diwaspadai
Jemaah haji di Tanah Suci ada baiknya mewaspadai beberapa gejala hipertensi kambuh.
Dilansir dari buku 100 Questions & Answers Hipertensi oleh dr Lili Marliani dan H. Tantan S., berikut beberapa di antaranya:
Jika jemaah haji merasakan beberapa gejala hipertensi di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter atau tim kesehatan yang bertugas.
https://health.kompas.com/read/2022/06/23/160100768/hampir-50-persen-kasus-rawat-jalan-karena-hipertensi-jemaah-haji-diminta