Perlu diketahui, bell’s palsy adalah kelumpuhan wajah sementara yang berasal dari masalah pada otot atau saraf wajah.
Penderita kondisi ini bisa merasakan matanya tidak dapat tertutup seutuhnya, setengah tersenyum, atau wajah jadi tidak simetris. Untuk mengenal lebih dekat kondisi ini, simak penjelasan berikut.
Apakah bell’s palsy berbahaya?
Bell’s palsy umumnya tidak berbahaya. Penderita bisa sembuh atau pulih kembali dalam beberapa bulan.
Dilansir dari ClevelandClinic, sekitar delapan dari 10 atau mayoritas penderita bell’s palsy bisa pulih seperti sediakala.
Namun, ada 20 persen penderita yang mengalami kelumpuhan wajah dalam waktu lama atau permanen.
Kondisi ini bisa membaik tanpa pengobatan. Tapi, ada terapi dan pengobatan untuk membantu proses pemulihan agar lebih cepat.
Meskipun kondisi ini jarang berulang, tapi ada kemungkinan kecil penderita bisa kembali terkena bell’s palsy selang dua tahun dari serangan awal. Sisi wajah yang kambuh bisa sama atau sebelahnya.
Penyebab bell’s palsy
Dilansir dari Healthline, bell’s palsy disebabkan kerusakan saraf kranial ketujuh yang melintasi tulang sempit di tengkorak.
Saraf ini mengontrol pergerakan otot kecil di wajah, saluran air mata, sampai sensasi rasa di lidah.
Ada banyak faktor penyebab bell’s palsy. Dilansir dari JohnsHopkinsMedicine, berikut beberapa di antaranya:
Bell’s palsy umumnya membaik setelah peradangan dan bengkak yang menekan saraf pengontrol otot di wajah mereda.
Meskipun ada sedikit angin segar dari jawaban apakah bell’s palsy berbahaya, tapi sayangnya hingga kini belum ada cara mencegah masalah kesehatan ini. Pasalnya, penyebab pasti kelumpuhan wajah ini belum pasti dan banyak faktornya.
Selain itu, Anda juga perlu waspada dan periksa ke dokter jika mengalami ciri-ciri bell's palsy. Pasalnya, gejala kelumpuhan wajah penyakit ini terkadang mirip stroke.
https://health.kompas.com/read/2022/07/08/100100068/apakah-bell-s-palsy-berbahaya-