KOMPAS.com - Penyakit hati kronis ditandai dengan kehancuran jaringan organ yang berjalan secara bertahap.
Mengutip Alcohol Rehab Guide, penyakit hati kronis terjadi ketika jaringan parut menggantikan jaringan sehat di hati.
Semakin luas jaringan parut menyebar, fungsi hati semakin terganggu.
Hati adalah salah satu sistem penyaringan utama tubuh, fungsinya meliputi:
Mengutip National Library of Medicine, penyakit hati kronis adalah proses inflamasi, destruksi, dan regenerasi parenkim hati yang terus-menerus dengan mengarah pada fibrosis dan sirosis.
Penyebab
Mengutip National Library of Medicine, ada banyak penyebab penyakit hati kronis, yang paling umum meliputi:
1. Penyakit hati alkoholik
Orang dengan gangguan penggunaan alkohol yang parah (berlebihan dan dalam jangka waktu lama) sebagian besar mengembangkan penyakit hati kronis.
Kebiasaan minum alkohol berlebihan adalah salah satu penyebab paling sering dari penyakit hati kronis.
Mengutip Gastro Center, minuman beralkohol mengandung etanol yang dimetabolisme oleh hati.
Setelah hati memproses etanol, produk sampingan metabolisme memiliki kemampuan untuk merusak hati.
Ada tiga jenis utama cedera hati yang disebabkan oleh alkohol, yaitu:
2. Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD/NASH)
NAFLD memiliki hubungan dengan sindrom metabolik (obesitas, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus).
Beberapa dari penderita penyakit hati berlemak non-alkohol mengembangkan steatohepatitis non-alkohol, yang menyebabkan fibrosis hati.
Semua faktor risiko sindrom metabolik dapat memperburuk proses NAFLD yang menjadi penyebab penyakit hati kronis.
3. Hepatitis virus kronis
Infeksi hepatitis B, C, dan D kronis adalah penyebab paling umum dari penyakit hati kronis di Asia Timur dan Afrika Sub-Sahara.
Hepatitis B, C, dan D adalah infeksi virus yang ditularkan melalui kontak dengan darah.
4. Masalah genetik
Masalah genetik penyebab penyakit hati kronis terdiri dari berikut:
Ini adalah penyebab genetik paling umum dari penyakit hati kronis di antara anak-anak.
Ini adalah gangguan terhadap penyerapan zat besi. Di sini zat besi diserap berlebihan dari saluran pencernaan.
Akibatnya, terjadi peningkatan patologis besi total tubuh (seperti feritin dan hemosiderin).
Proses ini mengarah pada pembentukan radikal bebas hidroksil, yang pada gilirannya menyebabkan fibrosis organ.
Gangguan resesif autosomal yang menyebabkan akumulasi tembaga berlebihan di hati. Hal ini dapat mengakibatkan cedera hati, yang membuat fungsi hati abnormal hingga gagal hati.
5. Autoimun
Penyakit hati autoimun adalah kondisi medis autoimun kronis, di mana sistem kekebalan tubuh seseorang secara keliru mulai menyerang hati.
Sebagian besar pasien yang datang dengan penyakit hati autoimun ini telah berkembang menjadi sirosis.
Penyakit hati autoimun ini dibedakan dalam jenis berikut:
6. Penyebab lainnya
Penyebab lain dari penyakit hati kronis meliputi:
Obat amiodaron, isoniazid, metotreksat, fenitoin, dan nitrofurantoin dapat menjadi penyebab penyakit hati kronis ketika dikonsumsi terus-menerus.
Suatu kondisi di mana vena hepatik (pembuluh darah yang mengalirkan hati) tersumbat atau menyempit oleh gumpalan (massa sel darah).
Penyumbatan ini menyebabkan darah kembali ke hati, dan akibatnya, hati tumbuh lebih besar.
Limpa (organ yang terletak di sisi kiri atas perut yang membantu melawan infeksi dengan menyaring darah) juga dapat tumbuh lebih besar.
Penyakit hati idiopatik/kriptogenik adalah nama yang diberikan dokter untuk penyakit hati yang penyebabnya tidak diketahui.
Diagnosis penyakit hati kriptogenik biasanya diberikan ketika semua penyebab lain telah diuji, tetapi tidak terkait.
https://health.kompas.com/read/2022/08/05/060000568/6-penyebab-penyakit-hati-kronis-yang-harus-diwaspadai