KOMPAS.com - Virus cacar monyet tengah mewabah. Penyakit ini bahkan sudah terdeteksi di Singapura yang cukup dekat dengan Indonesia. Seperti halnya COVID-19, vaksinasi dapat mencegah penyebaran monkeypox.
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyebab cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi virus cacar monyet. Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Perlu diketahui, genus Orthopoxvirus termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (virus yang dilemahkan untuk pembuatan vaksin cacar), dan virus penyebab cacar sapi.
Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi.
Sejauh ini belum ada pengobatan khusus untuk cacar monyet. Namun, penularan virus ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
Untuk mengendalikan wabah ini dan mencegah penyebaran, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui dua jenis vaksin cacar yang dapat memberikan perlindungan terhadap cacar monyet.
1. JYNNEOS
JYNNEOS juga disebut dengan imvamune atau imvanex. Vaksin ini mengandung virus vaccinia hidup yang dirancang untuk mencegah infeksi bagi mereka yang berisiko tinggi terkena cacar monyet.
Vaksin JYNNEOS diberikan dalam dua dosis. Suntikan kedua diberikan dengan selang waktu satu bulan setelah pemberian dosis pertama.
Mengutip WebMd, dibutuhkan waktu sekitar 14 hari setelah dosis kedua bagi tubuh kita dalam membangun respons kekebalan yang kuat terhadap virus.
FDA menyetujui vaksin ini pada tahun 2019 untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas. Orang yang sudah pernah menerima vaksin cacar air saat masih bayi, kemungkinan hanya butuh 1 dosis saja.
JYNNEOS aman bagi orang dengan penyakit kekebalan tubuh seperti HIV. Selain itu, vaksin ini juga boleh diberikan kepada pengidap eksim atau kondisi kulit lain.
2. ACAM2000
ACAM2000 merupakan vaksin yang digunakan untuk melawan virus cacar air. Vaksin ini mengandung virus hidup yang dapat berkembang biak.
Reaksi vaksin cacar ini berupa lesi kecil atau benjolan merah dan gatal yang terbentuk 3-4 hari setelah Anda menerima suntikan.
Biasanya diperlukan waktu 6 minggu untuk menyembuhkan lesi. Anda disarankan untuk tidak menyentuh lesi.
Tubuh membutuhkan waktu sekitar 4 minggu untuk membangun respons kekebalan terhadap virus setelah Anda menerima dosis kedua vaksin ACAM2000.
Siapa yang harus mendapat vaksin cacar monyet?
CDC merekomendasikan vaksin untuk orang yang telah terkena cacar monyet atau mereka yang lebih berisiko tertular. Hal ini termasuk:
Kapan bisa mendapatkan vaksin?
Waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin yaitu sebelum kita terkena cacar monyet. Namun, orang yang baru terpapar cacar monyet masih boleh menerima vaksin untuk mencegah gejala yang serius.
CDC merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin dalam waktu 4 hari sejak terpapar untuk hasil terbaik. Ini akan mencegah perkembangbiakan virus.
Tetapi penelitian menunjukkan, vaksi tidak akan bekerja pada orang yang telah menunjukkan gejala monkeypox.
Efek samping vaksin cacar monyet
Dua jenis vaksin cacar monyet JYNNEOS dan ACAM2000 sama-sama menimbulkan efek samping setelah disuntikkan ke kulit Anda.
Berikut beberapa efek samping vaksin monkeypox yang perlu Anda ketahui:
https://health.kompas.com/read/2022/08/07/180000268/kenali-2-jenis-vaksin-cacar-monyet-yang-disetujui-fda